Baliview
Wujudkan Eco Airport, 288 Panel Surya Akan Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Mangupura, Balinesia.id – Sebanyak 288 unit solar panel system (panel surya) akan dipasang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali. Pembangunan Pembangkil Listrik Tenaga Surya (PLTS) itu merupakan wujud komitmen pengelola untuk menjadikan gerbang udara utama Pulau Dewata itu sebagai bandara ramah lingkungan melalui penerapan konsep Eco Airport.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam keterangan resminya, Kamis, 19 Mei 2022 mengatakan bahwa pembangunan PLTS di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai nantinya akan dibangun bersama anak perusahaannya Angkasa Pura Property. Pembangunan tersebut merupakan satu upaya pihaknya untuk berkontribusi positif pada kelestarian lingkungan dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk menekan emisi karbon sekaligus juga mendukung perhelatan KTT G20 di Bali.
“Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara berkomitmen mewujudkan operasional bandara yang ramah lingkungan melalui penerapan konsep Eco Airport, pemanfaatan EBT dan penggunaan energi bersih secara berkelanjutan. Pembangunan PLTS ini sekaligus menjadi langkah awal dari komitmen besar kami dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) di tahun 2060,” katanya.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/akses-air-bersih-dan-sanitasi-pengaruhi-kasus-stunting-di-bali
- https://balinesia.id/read/air-asia-indonesia-tambah-2-penerbangan-internasional-di-bandara-i-gusti-ngurah-rai
- https://balinesia.id/read/jaga-ekosistem-perairan-darat-kkp-luncurkan-pemuliaan-air-danau-tamblingan
Pihaknya menjelaskan, 288 unit solar panel system (photovoltaics) yang dibangun akan mampu menghasilkan tenaga listrik berkapasitas maksimal 155 kilo watt peak (kWp). Panel-panel surya itu akan dipasang dan menyuplai energi surya untuk area Gedung Parkir Internasional, Gedung Parkir Domestik, hingga Toll Gate Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
“PLTS ini dibangun dan akan dikelola oleh anak usaha Angkasa Pura I yaitu Angkasa Pura Property yang telah memiliki Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL),” kata dia.
Faik Fahmi mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan sejumlah kebijakan perusahaan yang berkorelasi positif terhadap konservasi energi. Kebijakan-kebijakan itu antara lain penggunaan panel surya di beberapa area, penggunaan biofuel atau energi terbarukan, mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan sistem sensor otomatis gedung, hingga pendingan magnetik. Bahkan, pada 2021 lalu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara Angkasa Pura I pertama yang telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2008.
“Pembangunan PLTS ini diharapkan semakin menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara yang ramah lingkungan serta memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca khususnya di sektor kebandarudaraan nasional,” tambah Faik Fahmi.
Sementara itu, Plt Direktur Utama Angkasa Pura Property, Ristiyanto Eko Wibowo mengatakan bahwa pembangunan PLTS di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi perusahaan dalam mendukung terwujudnya misi Angkasa Pura I sebagai induk perusahaan.
“Pembangunan dan pengelolaan PLTS ini merupakan bentuk kepercayaan dari Angkasa Pura I terhadap Angkasa Pura Property untuk bersama-sama mewujudkan pemanfaatan EBT dan energi bersih dalam mendukung operasional bandara-bandara di Indonesia,” kata Eko Wibowo.
Pembangunan PLTS disebutkan juga juga menjadi portofolio bisnis baru bagi Angkasa Pura Property. “Tahun ini kami sedang melakukan transformasi strategi bisnis untuk menjadi pemimpin dalam perusahaan pengelola properti dan konstruksi di segmen industri aviasi dan pariwisata,” ucap dia. jpd