Ekonomi & Pariwisata
Waspada! Ini Ciri-ciri Judi Online yang Menyamar sebagai Game
JAKARTA – Judi online merupakan kegiatan perjudian yang dilakukan secara daring, di mana pemain memasang taruhan menggunakan uang atau barang berharga melalui situs web atau aplikasi khusus. Namun, penting untuk diingat bahwa banyak judi online yang disamarkan sebagai permainan biasa.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mengawasi banyaknya judi online yang sering kali disamarkan sebagai game online.
“Sekarang banyak judi online menyamar menjadi game. Hati-hati dikira main game padahal itu judi,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Hokky Situngkir, Sabtu, 12 Oktober 2024.
- 8 Alternatif Mesin Pencari Visual Terbaik yang Bisa Menggantikan Pinterest
- 9 Cara Ampuh Menghindari Penipuan di Media Sosial
- 6 Negara dengan Kepemilikan Bitcoin Terbesar di Dunia
Menurutnya, Kemenkominfo telah memblokir lebih dari tiga juta game yang mengandung unsur perjudian.
Maka dari itu, penting untuk mengenali ciri-ciri judi online yang disamarkan sebagai game agar kalian tidak terjebak dalam praktik tersebut. Modus ini tentu sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. Untuk itu, yuk simak artikel berikut untuk mengetahui ciri-cirinya!
Ciri-ciri Judi Online Berkedok Game
Berikut beberapa ciri-ciri judi online berkedok game:
1. Hadiah Terlalu Menggiurkan
Game dengan hadiah besar sering kali mengandung unsur perjudian yang tersembunyi. Berdasarkan penelitian psikologis tentang perjudian, daya tarik hadiah besar dapat memicu kecanduan dan kerugian finansial, karena pemain cenderung terus bermain dengan harapan meraih hadiah tersebut.
Contohnya, mereka bisa menawarkan jackpot besar, turnamen dengan hadiah uang tunai, atau bonus harian yang mengharuskan melakukan memasang lebih banyak taruhan untuk bisa mendapatkan hadiah tersebut.
2. Fitur Tambahan dengan Pembayaran
Game yang menyediakan fitur atau keuntungan tambahan melalui pembayaran sering kali menyembunyikan unsur perjudian. Fitur ini akan terbuka secara bertahap, untuk mendorong pemain melakukan lebih banyak transaksi agar dapat mengaksesnya.
Pembayaran ekstra untuk mendapatkan akses atau item langka dapat mendorong pemain untuk terus membayar, sebagaimana disebutkan dalam laporan tentang strategi monetisasi dalam game. Ketika fitur permainan hanya dapat diakses melalui transaksi, hal ini bisa menjadi indikasi adanya unsur perjudian dalam game tersebut.
3. Kompetisi dan Leaderboard
Leaderboard atau papan peringkat yang menunjukkan posisi pemain secara global bisa menjadi indikasi adanya unsur perjudian. Pemain sering harus mengeluarkan uang untuk meningkatkan peringkat atau mempertahankan posisi mereka di papan peringkat.
Kompetisi semacam ini mendorong pemain untuk melakukan pembelian tambahan demi meraih posisi teratas. Kompetisi semacam ini dapat memperkuat keinginan berjudi, terutama jika melibatkan hadiah uang, sebagaimana disebutkan dalam studi tentang perilaku perjudian.
4. Promosi dan Bonus Agresif
Hati-hati terhadap game yang kerap menawarkan bonus besar. Promosi semacam ini dapat mendorong pemain untuk menginvestasikan lebih banyak uang, meningkatkan risiko kecanduan. Promosi yang agresif juga dapat meningkatkan frekuensi bermain dan kecanduan.
Hadiah atau bonus dalam game sering kali hanya bisa diakses setelah pemain melakukan pembayaran atau memenuhi persyaratan tertentu. Jika suatu game terus-menerus menawarkan bonus dan promosi mencolok, besar kemungkinan game tersebut mengandung unsur perjudian yang terselubung.
5. Pembayaran Berulang
Game yang mendorong pembelian berulang dapat menunjukkan adanya unsur perjudian. Pola ini dianggap memicu pengeluaran berkelanjutan dan perilaku berjudi, dengan sistem pembayaran yang sering kali dirancang agar pemain merasa perlu mengeluarkan uang lebih banyak.
Apabila suatu permainan membuat pemain harus mengeluarkan uang berulang kali untuk memenangkan permainan, besar kemungkinan permainan tersebut memiliki unsur perjudian.
6. Elemen Acak
Game yang mengandung elemen acak, seperti gacha atau mesin slot virtual, bisa menunjukkan adanya unsur perjudian. Elemen acak ini sering kali membuat pemain terus bermain meskipun mengalami kerugian, yang dapat meningkatkan risiko kecanduan, menurut penelitian psikologis tentang perilaku perjudian.
7. Kurangnya Regulasi dan Transparansi
- Daftar Harga Sembako di Jakarta: Daging Sapi Murni Naik
- Saham LQ45 Dibuka Menguat, ICBP dan UNVR Melesat
- IHSG Hari Ini Dibuka Melompat, DAAZ jadi Katalis
Game yang tidak memiliki regulasi atau informasi yang jelas tentang kebijakan privasi berisiko tinggi terkait perjudian. Ketiadaan regulasi ini memudahkan pengembang untuk menyisipkan mekanisme perjudian tanpa pengawasan.
Penting untuk memastikan game tersebut memiliki lisensi dan pengawasan yang memadai, karena game yang tidak diatur atau tidak transparan sering kali terkait dengan unsur perjudian, seperti yang disarankan oleh lembaga pengawas yang berwenang.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 17 Nov 2024