Ekonomi & Pariwisata
Wacana Kenaikan Tarif Listrik-Elpiji, YLKI: Pemerintah Jangan Tunduk Tekanan Pasar
Jakarta, Balinesia.id - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengingatkan pemerintah agar tidak tunduk terhadap tekanan pasar sehingga muncul wacana menaikkan tarif dasar listrik maupun gas elpiji 3 kilogram.
Dengan tegas, Tulus Abadi menyatakan wacana untuk menaikkan menaikkan tarif dasar listrik & gas elpiji 3 kg harus ditolak.
Wacana kenaikan itu mengindikasikan adanya tindakan kekerasan ekonomi (violence of economy) yang dilakukan oleh negara, kepada warga negaranya.
- Pelonggaran PPKM Dorong Pemulihan Ekonomi Bali
- Bawa 128 Orang Penumpang, Thai AirAsia Kembali Hubungkan Bangkok-Bali
- Termotivasi MotoGP , Pebalap Bold Riders Bali Siap Torehkan Prestasi di CBR Race Day
"Jika hal itu dilakukan akan mengakibatkan jebolnya benteng pertahanan ekonomi rumah tangga masyarakat," tandas Tulus Abadi dalam keterangan tertulis Kamis (14/4/2022).
Dijelaskan, pertahaan ekonomi rumah tangga saat ini dihantam oleh berbagai kenaikan, khususnya kenaikan bahan pangan, gas elpiji non PSO, bbm, PPN, dan lainnya.
Untuk itu, pemerintah harus mencari jalan keluar yang lebih bijak atai wisdom dan cerdas.
- Toyota Catat Penjualan 33.344 unit, All New Avanza Naik Tiga Kali Lipat
- Elon Musk Ingin Kuasai Twitter, Jadikan Medsos Platform Bebas Berekspresi
- Wagub Bali Harapkan Nilai Sejarah dan Kepahlawanan Diimplementasikan Generasi Muda
Jadi, pemerintah, jangan hanya berdalih harga pasar sebagai jargon untuk menaikkan tarif/harga.
"Kalau bisanya hanya menaikkan dan tunduk pada tekanan pasar, lalu apa gunanya negara," tandasnya. ***