Feature
Strategi yang Harus Dilakukan Pengusaha untuk Mendukung Kesehatan Mental Karyawan di Tengah Disrupsi AI
JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, saat ini teknologi kecerdasan buatan semakin berkembang. Namun meningkatnya AI dan otomatisasi juga dapat menimbulkan perubahan yang besar di tempat kerja di semua industri.
Meski AI memang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, ternyata AI juga bisa menimbulkan kecemasan, stres, dan tantangan kesehatan mental bagi karyawan yang sedang khawatir mereka akan digantikan oleh teknologi.
Namun, bagi Anda yang seorang pengusaha atau pemberi kerja, Anda perlu mengambil langkah-langkah yang dapat mendukung kesejahteraan mental staf Anda sehingga mereka bisa tetap terlibat, termotivasi, dan tangguh, selama proses disrupsi AI ini.
- 7 Cara Mengelola Kondisi Finansial Bagi Anda yang Terkena PHK
- 8 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Sungai
- Menolak Lupa! Ini 10 Daftar Kasus Kebocoran Data Pribadi di Indonesia
Cara Mendukung Kesehatan Mental Karyawan yang Cemas Akibat AI
1. Sadari Apa yang Tidak Dapat Dikendalikan
Sebelumnya, Anda perlu menerima bahwa ada beberapa aspek perubahan teknologi yang berada di luar kendali Anda sebagai sebuah organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu, daripada berjuang untuk menolak perubahan, terimalah kondisi saat ini. Dengan melakukan hal tersebut, Anda akan memperoleh ketenangan pikiran.
2. Dorong Kesadaran Penuh
Cobalah untuk mendorong praktik kesadaran penuh, meditasi, dan yoga untuk mengatasi stres dan kecemasan. Upaya tersebut akan membantu para pekerja agar tetap membumi di tengah ketidakpastian yang terjadi.
Seperti yang dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa kesadaran penuh di tempat kerja dapat meningkatkan motivasi dan kinerja pekerja, memberikan pengaruh positif saat bekerja, meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan inovasi.
Upaya tersebut juga ampuh untuk mengurangi ketidakhadiran para pekerja, risiko kelelahan, dan PHK karyawan yang tidak diinginkan.
3. Lakukan Komunikasi yang Jelas
Adanya fasilitas komunikasi akan membantu Anda dan karyawan untuk saling terbuka dan jujur, mengungkapkan ketakutan dan kekhawatiran tanpa menghakimi.
Gunakan bahasa yang lugas, hindari jargon, istilah teknis, atau frasa ambigu lainnya yang dapat disalahpahami.
4. Bersikap Transparan
Perkuat transparansi Anda dengan membahas penerapan strategi AI di perusahaan secara terbuka. Ketidakjujuran hanya akan menimbulkan lebih banyak kecemasan.
Lakukan Perubahan Secara Bertahap
Para pekerja mungkin akan merasa khawatir dan terancam bahwa mereka bisa diganti oleh mesin AI. Langkah yang bisa diambil pemilik usaha adalah daripada merombak semuanya sekaligus, Anda bisa mengarahkan implementasi AI secara bertahap agar perubahannya lebih mudah dipahami oleh staf dan mengurangi ketegangan antara manusia vs mesin AI.
5. Dorong Budaya Kolaboratif yang Inklusif
Seiring dengan semakin lazimnya teknologi AI, cobalah untuk memupuk budaya inklusi dan meningkatkan rasa memiliki di tempat kerja. Hal tersebut akan memperkuat ketahanan perusahaan melalui koneksi, terutama bagi staf yang bekerja secara hybrid atau remote.
- Ternyata Ini Alasan Foto Selfie Anda Buruk dan Cara Mengatasinya
- Panduan Menentukan Ahli Waris untuk Polis Asuransi Anda
- Ternyata Paylater Lebih Diminati untuk Belanja Online, Dibanding Transfer Bank Virtual
Itu tadi beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha untuk mengatasi kecemasan yang dialami karyawan karena adanya penerapan teknologi AI.