Serapan KUR Sektor Kelautan dan Perikanan Selama Tiga Bulan Tembus Rp1,71 Triliun

Belum genap satu semester, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sudah lebih dari 50% dari target Rp3,3 triliun selama tahun 2021/Dok.KKP

JAKARTA, Balinesia.id - Pada triwulam pertana sampao bulan Maret 2021, realisasi KUR sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp1,71 triliun dan dinikmati oleh 50.224 debitur atau para pelaku usaha seperti pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan serta nelayan penangkap ikan.


Belum genap satu semester, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sudah lebih dari 50% dari target Rp3,3 triliun selama tahun 2021.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiart bersyukur atas capaian itu sebagai bentuk komitmen dalam memberikan dukungan dan pendampingan ke pelaku usaha untuk bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19.

"KUR sektor kelautan dan perikanan banyak terserap untuk usaha budidaya dengan total 15 ribu debitur dan total pencairan mencapai Rp620,4 miliar," ungkapnya dalam siaran pers Selasa (11/5/2021).

Selanjutnya pengolah dan pemasar hasil perikanan yang mencapai Rp578,9 miliar dengan total 19 ribu debitur.

"Terakhir penangkapan yang menyentuh Rp367,9 miliar untuk 12 ribu debitur," sambungnya.

Dari sisi sebaran, Jawa Timur menempati posisi pertama dengan nilai sebesar Rp271,2 miliar untuk 7.935 debitur. Kemudian disusul Jawa Tengah sebesar Rp244,7 miliar untuk 7.182 debitur, Sulawesi Selatan Rp169,2 milyar untuk 4.972 debitur, dan Jawa Barat Rp168,5 miliar untuk 4.921 debitur.

"72% dicairkan oleh Bank BRI, sisanya ada Mandiri, BNI, BSI dan bank lainnya," urai Artati.

Melalui program KUR ini, Artati berharap pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan bisa mengembangkan usahanya. Terlebih pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100 juta, dari sebelumnya Rp50 juta serta perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan sampai dengan 31 Desember 2021.

Kedepan, penyaluran KUR diharapkan dapat mendukung program-program prioritas KKP yang berbasis klaster, seperti kampung budidaya, kampung nelayan, dan kampung pengolahan ikan.

Menurutnya, sebagai salah satu bahan pangan yang dinantikan dan efektif meningkatkan imun tubuh di tengah Covid-19, ikan atau produk olahan dan turunannya akan selalu diburu oleh konsumen. Karenanya, dia optimistis sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pemenang sekaligus pengungkit perekonomian nasional.

"Saya optimis dan mengajak para pelaku usaha, khususnya  sektor kelautan dan perikanan untuk terus bergerak membangkitkan perekonomian nasional," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengajak seluruh jajarannya untuk membawa semangat KKP Rebound. Menurutnya, sektor kelautan dan perikanan bisa berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan.

Saat Rakernas di Bandung awal April lalu, Menteri Trenggono menyebut 3 program terobosan KKP pada tahun 2021 hingga tahun 2024, di antaranya peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan serta pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal. (roh)

Tags pandemikurBagikan

Related Stories