Baliview
Save Soil Perkenalkan Metode Menanam Kokedama
Denpasar, Balinesia.id – Volunteer Save Soil memperkenalkan metode tanam tanaman hias kokedama kepada masyarakat di Pantai Sanur. Kokedama menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin menuangkan hobi di bidang tanaman dengan lahan yang sempit.
Volunteer Save Soil, Gus Pra dalam aksinya menyatakan kokedama merupakan metode menanam tanaman hias yang sangat mudah dilakaukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya pun dianggap sangat sederhana dan mudah didapat di lingkungan sekitar.
“Kokedama merupakan teknik menanam yang berasal dari Jepang. Kokedama berasal dari kata koke yang berarti lumut dan dama yang berarti bulat. Bola lumut yang dibentuk itu akan menggantikan pot dalam media tanam biasanya,” katanya Minggu, 24 April 2022.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/pt-gas-pertamina-dukung-festival-balkonjazz-2022-di-balkondes-pgn-karangrejo
- https://balinesia.id/read/tokocrypto-bangun-toko-verse-ekosistem-blockchain-pertama-di-indonesia
- https://balinesia.id/read/dongkrak-kinerja-ekspor-produk-perikanan-kkp-dorong-peningkatan-layanan-sertifikasi
Cara menanam dengan metode kokdema disebutnya akan menghasilkan tanaman yang unik. Ia menjelasakan, ada beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan di antaranya tanaman hias, tali, tanah subur, dan lumut atau serabut kelapa.
“Nah di sini kita gunakan serabut kelapa, karena di Bali sangat banyak ada serabut kelapa, jadi kita bisa gunakan ini,” katanya.
Tahapan menanam tanaman hias dengan metode ini adalah menyiapkan tanaman dan materi serabut kelapa yang sudah dibentuk bola. Kedua, tanaman yang akan ditanam dibungkus dengan serabut kelapa tersebuut, kemudian diikat dengan tali.
“Untuk penyiram dapat dilakukan seminggu sekali dengan merendamnya beberapa menit di air, karena serabut kelapa yang dipakai itu bisa menyimpan air,” ucapnya.
Ia mengatakan teknik ini sangat cocok digunakan pada lahan yang sempit terutama di perkotaan, karena dengan media tanam yang kecil pada kokedama akan menghasilkan tanaman yang kecil. "Ya ini kan juga salah satu cara kita untuk memperkenalkan tanah dan minat menanam kepada masyarakat dengan cara yang unik,” ucapnya. oka