Ekonomi & Pariwisata
Raih Pendanaan USD10 Juta, Investree Danai Distributor Motor Listrik di Bali
Denpasar, Balinesia.id - Setelah mengumumkan menerima pendanaan USD 10 juta dari responsAbility Investments–manajer aset dari Swiss yang berfokus secara eksklusif pada investasi berkelanjutan–dan Accial Capital sebagai Lender Institusi, Investree resmi menyalurkan pembiayaan hijau (green financing) atau ramah lingkungan kepada PT Gesits Bali Pratama atau Gesits Pratama.
Gesits Pratama merupakan salah satu distributor terbesar Wika Industri Manufaktur (WIMA) sebagai produsen motor listrik, di mana mereka menyalurkan motor-motor listrik produksi WIMA ke seluruh pelosok Indonesia.
Klien-klien besar Gesits Pratama meliputi BUMN, perusahaan swasta, dan pemerintahan yang saat ini memiliki kebutuhan terhadap kendaraan ramah lingkungan.
- Gubernur Koster Pastikan Pemanfaatan Listrik Tenaga Surya di Bali
- Daging Babi hingga Cabai Rawit Sumbang Inflasi di Bali
- Gandeng Cisco, Indosat Ooredoo Kembangkan Aplikasi Layanan Baru bagi Transformasi Digital Berbagai Industri
Dalam kerja sama ini, pinjaman disalurkan kepada Gesits Pratama dengan tujuan menyukseskan aktivitas pengadaan atau transaksi business-to-business (B2B) mereka.
Pinjaman dari Investree untuk membantu menalangi pemberian down payment kepada produsen motor listrik (WIMA) saat Gesits Pratama mendapatkan pesanan unit dalam jumlah tertentu.
Kmeudian membantu membiayai proses pengiriman unit-unit motornya hingga sampai ke tempat tujuan karena klien pasti bayar belakangan dengan tenor yang beragam.
Sehingga memang kegiatan pembiayaan ini sangat berfokus pada rantai pasok (supply chain financing) sesuai dengan inti bisnis Investree.
Bantuan pembiayaan yang Investree salurkan kepada Gesits Pratama dapat dikategorikan sebagai green financing karena Investree berkontribusi terhadap kelancaran bisnis distributor motor listrik yang saat ini permintaannya sedang tinggi di pasaran.
Investree mendukung perhatian dan upaya masyarakat yang kini mulai sadar akan isu lingkungan dan bergerak ke arah pemanfaatan teknologi ramah lingkungan demi menekan laju pemanasan global yang tanda-tandanya sudah mulai terlihat di berbagai permukaan bumi.
- Upaya Kementerian Desa Mengubah Paradigma UPK Tidak Tepat!
- Bonus dan Insentif Karyawan BRI Melesat, Total Jadi Rp14,47 Triliun
- Kewenangan sebagai Fasilitator, Dewan Pers Tidak Ada Ruang dan Kesempatan Memonopoli
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, dalam menjalankan bisnis, Investree tak hanya mengejar profit tapi juga bagaimana perusahaan mampu meningkatkan kualitas ekonomi UKM dan kehidupan masyarakat melalui pilar utama: akses pembiayaan dan kesehatan, literasi keuangan secara digital, dan pergerakan sosial demi kesejahteraan masyarakat luas.
"Proyek green financing dengan Gesits Pratama ini termasuk dalam pilar kesatu dan ketiga. Kami berharap apa yang kami kontribusikan bersama dengan Gesits Pratama mampu membuat dunia pulih dan menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi masyarakat," tuturnya.
Direktur Gesits Pratama, Hj. Sari Suryanti, menyambut kerja sama Investree-Gesits Pratama ini dengan penuh suka cita dan rasa syukur. Sekarang kami tidak pusing lagi memikirkan kesehatan cash flow perusahaan karena telah dibantu oleh Investree.
Proses pengajuan hingga pinjaman dicairkan juga mudah dan cepat, pengalaman yang menyenangkan menjadi Borrower di Investree.
Selain itu, karena Gesits Pratama berpusat di Bali, pembiayaan yang disalurkan oleh Investree ini juga selaras dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali tentang penggunaan energi bersih dan sepeda motor listrik berbasis baterai.
Investree dan Gesits Pratama sama-sama mendukung langkah Pemerintah Bali dalam menjadikan Bali sebagai pelopor penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.”
Salah satu tantangan terbesar Investree dalam menyalurkan green financing adalah menemukan Lender Institusi yang juga memiliki preferensi pendanaan spesifik, dalam artian memilih untuk mendanai pinjaman dengan dampak sosial besar terhadap sosio-ekonomi-lingkungan.
Sekarang memang porsi pendanaan di Investree sudah menunjukkan perbandingan 60%:40% (Lender Institusi:Lender Individu).
Untuk menjawab tantangan tersebut, ke depannya Investree akan memperbanyak penetrasi ke Lender Institusi potensial yang mempunyai fokus terhadap pendanaan berdampak sosial, terutama yang peduli dengan isu penyelamatan lingkungan. Akan ditambah kolaborasi baik dengan Borrower maupun Lender yang mempunyai perhatian sama, sehingga semakin mudah bagi Investree untuk membangun ekosistem keuangan digital bermuatan positif.
“Kami semangat menggarap proyek green financing semacam ini dan kami nantikan proyek-proyek green financing lainnya yang memiliki dampak sosial besar dan positif,” tutup Adrian. (roh)