Baliview
Provinsi Bali Targetkan 17.432 Pelayanan KB
Bangli, Balinesia.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali menarget 17.432 pelayanan KB gratis di Provinsi Bali. Pelayanan KB Serentak Sejuta Aseptor (PSA) itu dilakukan dalam memperingati Hari Kontrasepsi Seduania tahun 2023.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, melakukan kunjungan langsung di Klinik Pratama ER4 Medika Desa Catur Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli di Selasa, 26 September 2023.
“Pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia di Bali ini dimulai pada hari ini hingga 4 Oktober 2023. Secara nasional ini kita mendapatkan target pelayanan sebanyak 17.432, target ini sudah dibagi rata di seluruh kabupaten/kota,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan kolaborasi antara BKKBN Bali bersama mitra kerja lainnya. “Untuk memaksimalkan berjalannya pelayanan ini, kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota setempat, jajaran TNI, serta Ikatan Bidan Indonesia,” kata dia.
Sarles Brabar menjelaskan bahwa kerja sama ini juga selaras dengan tema yang ditetapkan yaitu integrasi penguatan kemitraan dalam rangka penggarapakan KBKR di wilayah, khusus pada kegiatan momentum pelayanan KB serentak serangkaian kontrasepsi sedunia.
“Kita harapkan melalui kegiatan ini penguatan program bangga kencana bersama mitra kerja bisa lebih ditingkatkan, kami sampaikan bahwa hari ini juga momentum bagi kita agar dapat menekan angka stunting melalui pengaturan jarak kelahiran anak,” kata dia.
Komandan Kodim 1626 Bangli, Letkol Kav I Ketut Artha Negara, pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggarannya pelayanan KB serentak di Provinsi Bali. “Program ini merupakan program positif yang telah dikemas oleh BKKBN untuk mensejahterakan masyarakat dalam menjaga pertumbuhan penduduk di Indonesia khususnya Provinsi Bali dan tentunya pihak kami tetap terus bekerjasama untuk mendukung Program Bangga Kencana,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMDPPKB Kabupaten Bangli, Agung Purnama menjelaskan bahwa kolaborasi kuat antara penyuluh KB, Dinas Kesehatan serta pemerintah Desa menjadi kunci utama terlaksananya pelayanan KB secara maksimal.
“Kita berupaya agar bisa mencapai target sehingga koordinasi hingga tingkat desa kami lakukan, melalui ini juga kita mewujudkan pertumbuhan penduduk yang berkualitas,” katanya. rls