Baliview
Presiden Jokowi: NU Berkontribusi Jadikan Indonesia Bangsa yang Bersatu dalam Keberagaman
Balikpapan, Balinesia.id - Presiden Jokowi menegaskan Nahdlatul Ulama atau NU telah berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain.
Tak kalah pentingnya, NU telah terus-menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan.
Karenanya kepada seluruh Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027, Presiden Joko Widodo menyampaikan selamat dan berharap agar jajaran pengurus diberikan kemudahan serta kekuatan dalam menjalankan amanah kepengurusan dengan sebaik-baiknya.
- Tumbuhkan Industri Pariwisata Indonesia, Singapore Airlines Layani Penerbangan ke Bali
- Ribuan Delegasi Hadiri KTT G20, Bandara Ngurah Rai Matangkan Kesiapan Fasilitas dan Layanan
- Implementasikan Nilai Tumpek Kandang, Ribuan Benih Ikan Ditebar di Oos Campuhan
Kepala Negara menyampaikan itu saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, pada Senin, 31 Januari 2022.
Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) mampu membawa wajah Islam yang teduh ramah di mata dunia.
NU dapat menunjukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia, serta menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain.
- Pendapatan Utama Mudharib Rp17,72 Triliun Sumbang Laba BRIS
- Belum Semua Petani Arak Paham Pergub Bali 1/2020
- Tumpek Uye, Pemuliaan Binatang ala Masyarakat Hindu Bali
"Sekali lagi atas nama masyarakat bangsa dan negara saya menyampaikan terima kasih kepada para kyai, para Ibu Nyai, dan seluruh keluarga besar NU atas kontribusinya selama ini, kini, dan nanti," tegas Presiden Joko Widodo dikutip dari keterangan tertulis.
Pihaknya juga mengapresiasi kiprah Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
"Terima kasih atas kiprah NU selama ini dalam menjaga NKRI dan dalam menjaga Pancasila. Pandangan hubbul wathan minal iman juga NKRI harga mati telah merangkai persatuan dan kesatuan bangsa," tandasnya.
Turut hadir, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. *** (roh) ***