Ekonomi & Pariwisata
PLTN Pertama RI Akan Beroperasi pada 2032
JAKARTA, Balinesia.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan merencanakan Pembangkit Tenaga Nuklir (PLTN) secara komersial beroperasi pada 2032. PLTN tersebut nantinya juga akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, mengungkapkan bahwa PLTN berfungsi sebagai alternatif energi baru dan terbarukan (EBT) bersifat baseload.
“Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersial pada tahun 2032, untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik. Kapasitasnya akan ditingkatkan hingga 9 GW pada 2060,” katanya di DPR, ditulis Kamis, 16 November 2023.
- Perubahan Iklim Ternyata Dapat Pengaruhi Otak Manusia
- Pembahasan RUU EBET Dan Klausul Power Wheeling Harus Ditolak!
- Adu Ide Gagasan Inovatif, AXISLABS 2023 Diikuti 2000 lebih Mahasiswa
Jisman menyebut pemerintah juga akan mengembangkan sumber energi bersih lainnya. Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pemerintah bakal memanfaatkan waduk atau bendungan sebagai lokasi PLTS terapung. Ia menyebut potensinya bisa mencapai 14 gigawatt (GW).
Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan ditingkatkan menjadi 21 GW melalui pengembangan teknologi, dan pengembangan sistem panas bumi non konvensional lainnya. Sementara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan dioptimalkan dan disalurkan ke pulau-pulau yang menjadi pusat beban permintaan listrik.
RUU EBET Belum Selesai
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan jika, pembahasan Rancangan UU Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) untuk menjadi undang-undang masih terus berjalan.
Sekertaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, setelah memasuki masa sidang awal November nanti masih ada pembahasan daftar inventarisasi masalah (DIM) yang akan dilakukan. Namun beberapa pembahasan memang harus melibatkan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
- Pertamuda Loloskan 30 Ide Bisnis Energi Baru dari 21 Kampus
- Jokowi Promosikan Pancasila dalam Kuliah Umum di Washington DC
- OPEC Sebut Fundamental Pasar Tetap Kuat Meski Harga Minyak Dunia Naik
Dadan membocorkan salah satu hal yang menjadi ganjalan terkait dengan pembahasan terkait penggunaan energi nuklir. Selain itu, skema power wheeling sempat menimbulkan pro dan kontra karena akan menciptakan kondisi multiple seller dan multiple buyer listrik di Indonesia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 16 Nov 2023