Bali Community
Perwakilan BKKBN Bali Bekali Remaja Modul “Tentang Kita”
Denpasar, Balinesia.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali membekali remaja di Bali modul “Tentang Kita”. Pembekalan yang dikemas dalam Program GenRe (Generasi Berencana) itu dihadirkan sebagai upaya mendukung terwujudnya generasi emas 2045.
Penanggung Jawab Komponen Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Made Billy Udiana, dalam workshop “Tentang Kita” yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Denpasar pada Kamis, 24 Agustus 2023 menjelaskan bahwa pihaknya berupaya memperkuat pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi, menghindari perilaku negatif seperti seks bebas, pernikahan dini dan NAPZA atau secara umum disebut dengan ketahanan remaja.
Ia mengatakan bahwa memasuki periode RPJMN 2023-2024, untuk penggarapan remaja dalam program GenRe, BKKBN bekerjasama dengan Johns Hopkins Center for Cummunication Programs (JHCCP) mengembangkan kurikulum dan modul “Tentang Kita”.
“Substansi utama ‘Tentang Kita’ adalah pendidikan kesehatan reproduksi dan perencanaan masa depan sebagai pegangan Pendidik Sebaya di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja),” kata dia.
Baca Juga:
Dijelaskan Billy, Tentang Kita dikembangkan untuk tiga segmentasi usia, yaitu 10–14 tahun (Tentang Kita Berani), 15–19 tahun (Tentang Kita Beraksi), dan 20–24 tahun (Tentang Kita Berkolaborasi), serta disampaikan melalui metode peer to peer approach. Selain itu, program GenRe ini juga mendukung percepatan penurunan stunting yang bersifat preventif dengan menyasar Remaja.
“BKKBN juga telah melaksanakan Program pendampingan Calon Pengantin (Catin) melalui aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). Catin akan melakukan screening kesehatan (meliputi tinggi badan, berat badan, LILA (lingkar lengan atas), kadar HB dan perilaku merokok) untuk mendeteksi dini risiko stunting,” katanya.
Baca Juga:
Salah satu peserta, Juni mengatakan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan para Remaja terkait ketahanan remaja dan menjadi moment untuk mendapatkan relasi yang luas dan positif. “Workshop ini dikemas dengan fun dan asyik, membuat kami para remaja tidak bosan dan mudah dalam penyerapan materi. Dari workshop ini kami juga diajarkan untuk berpikir kritis dan kreatif,” ucapnya.
Juni yang juga merupakan anggota PIK-R Barasatya berharap para remaja di Provinsi Bali tetap semangat dalam mendukung percepatan penurunan stunting dengan mengkonsumi makanan sehat dan menjadi penyambung lidah informasi terkait ketahanan remaja kepada remaja lainnya. jpd