Bali Community
Pemuda Bangli Sampaikan Kegelisahan Lewat Buku
Bangli, Balinesia.id - Pemuda Bangli memiliki cara berbeda menyampaikan kegelisahan. Mereka mengusung ruang literasi dalam bentuk buku untuk menyikapi kondisi Bangli saat ini.
Kegelisahan para pemuda Bangli terhimpun dalam sebuah buku berjudul "Bangli Dulu, Kini, dan Nanti: Sebuah Refleksi, Amatan, dan Harapan Pemuda Bangli". Buku yang diterbitkan sebagai pamungkas masa bakti Peradah Indonesia periode 2018-2021 itu dibedah dalam diskusi di Pondok Wisata Mahapraja, Tembuku, Bangli, Minggu, 28 November 2021.
Buku tersebut dikuliti oleh dua intelektual Bangli, yakni IGA Dharma Putra, S.Pd., M.Pd, dan Dr. I Gede Sutarya, SST.Par., M.Ag. Darma Putra adalah intelektual muda juga kader Peradah Bangli yang kini dosen di UNHI Denpasar, sedangkan Sutarya adalah dosen senior di UHN IGB Sugriwa Denpasar.
IGA Dharma Putra menyebut kelemahan buku yang diterbitkan Mahima Instute Indonesia ini lantaran hanya ditulis dari satu sudut pandang. "Semua penulis hanya mengemukakan gagasan yang berakar dari kegelisahan," katanya.
Meski demikian, di balik kelemahan itu ia juga mengemukakan bahwa kegelisahan menjadi hal krusial, karena bahkan kegelisahan kecil pun bisa menjadi awal revolusi.
Sementara itu, Sutarya mengapresiasi sekaligus memberikan masukan soal giat pemuda Bangli yang kini mulai memiliki tradisi menulis. Menurutnya, potensi dan niat baik itu hatus dikembangkan dan terus difasilitasi.
"Virus menulis harus menyebar di kalangan pemuda Bangli. Tidak hanya menyebar, virus ini bahkan harus bermutasi agar semakin banyak karya yang dihasilkan pemuda Bangli dengan objek beragam," ujar akademisi yang kini menjabat Wakil Dekan I Fakultas Dharma Duta UHN IGB Sugriwa Denpasar itu.
Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Peradah Indonesia Bangli, I Nyoman Diana menyampaikan melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin menegaskan bahwa pemuda Bangli tidak abai dengan kondisi lingkungannya. Pemuda asal Desa Songan, Kintamani itu pun menyatakan bahwa DPK Peradah Indonesia Bangli akan selalu siap mendukung gerakan pemuda dalam pengembangan Bangli, termasuk melalui tulisan.
"Saya berniat, salah satunya melalui acara bedah buku ini, Peradah Bangli mampu menggugah dan memunculkan penulis-penulis baru dari kalangan pemuda Bangli. Pemuda Bangli harus banyak berbuat, tidak hanya berteori saja, kembangkan minat dan bakat melalui wadah yang telah ada," ujar Diana.
Diana menambahkan bahwa melalui menulis, dirinya mengajak seluruh elemen pemuda agar serius andil memikirkan Bangli ke depan. "Melalui menulis, mari pemuda Bangli turut andil memikirkan Bangli ke depan, karena mau tidak mau Bangli kedepan pasti ada di tangan pemuda," kata dia.
Buku "Bangli Dulu, Kini, dan Nanti: Sebuah Refleksi, Amatan, dan Harapan Pemuda Bangli" adalah hilirisasi dari program literasi yang digarap Peradah Bangli sejak 2018. Buku tersebut adalah kerja kolaboratif yang mengimpun 20 tulisan dari 20 orang pemuda Bali serta ekspresi estetis para seniman Bangli yang terhimpun dalam Sanggar Jarakbank Bangli. jpd