Baliview
Peduli Alam, Mapala Cakra Bhuana PNB Bersih Pantai Padang Galak
Denpasar, Balinesia.id - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Cakra Bhuana, Politeknik Negeri Bali (PNB) melaksanakan aksi bersih pantai pada 23 Oktober 2022 di Pantai Padang Galak, Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur.
Ketua Panitia, I Nyoman Alan Suastawa Putra, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap kondisi alam saat ini. Pihaknya berupaya berkontribusi melakukan konservasi alam di tengah terjadinya sejumlah bencana alam di Bali belakangan ini.
“Kami melakukan aksi ini karena kami sadar salah satu penyebab terjadinya banjir adalah banyaknya sampah yang ada di alam atau di lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan aliran air tersedat dan naiknya air ke permukiman warga,” kata dia.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/di-hadapan-menteri-lingkungan-inggris-koster-sebut-kearifan-ekologis-tumpek-wariga
- https://balinesia.id/read/dinkes-bali-temukan-17-kasus-gangguan-ginjal-akut-pada-anak-11-meninggal-dunia
- https://balinesia.id/read/indonesia-bebaskan-bea-masuk-kurma-hingga-zaitun-dari-palestina
Alan mengatakan sasaran dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar serta menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari, serta meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam pengelolaan sampah. "Kami melakukan aksi bersih alam bersama seluruh Anggota Mapala Cakra Bhuwana, seluruh Ormawa Politeknik Negeri Bali, dan Kelompok Nelayan Desa Kesiman Petilan,” kata Alan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan menyisr dari sisi selatan Pantai Padanggalak atau dekat dermaga Sanur dengan melakukan operasi semut berjalan ke arah utara sampai di Balai Nelayan. Aksi itu pun dibantu oleh warga sekitar.
"Kebetulan bertepatan dengan hari suci Banyu Pinaruh. Pada saat Banyu Pinaruh biasanya dilakukan pagi hari dan sore hari, sehingga ketika kami melaksanakan aksi bersih alam pada pukul 15.00 WITA sampai selesai untuk sisa-sisa atau bekas banten Banyu Pinaruh bisa kami bersihkan langsung tanpa mengganggu masyarakat yang melakukan Banyu Pinaruh, untuk sampah yang kami dapat kumpulkan yaitu kurang lebih 20 karung,” kata dia.
Alan berharap ke depan akansemakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam, terutama bagi anak muda zaman sekarang. “Menjaga alam dapat mulai dari hal yang sederhana, yaitu membuang sampah pada tempatnya atau tidak membuat sampah sembarangan, ketika alam sudah bersih maka umat manusia akan sejahtera,” katanya. oka/jpd