Ekonomi & Pariwisata
Pahami Keuntungan dan Kekurangan Sebelum Memulai Bisnis Dropship
JAKARTA – Bisnis dropship memang kini tetap digemari banyak orang. Hal ini karena bisnis dropship memudahkan kita menjajal dunia bisnis dengan modal yang minim. Bahkan, ada kalanya bisnis dropship nyaris tidak memerlukan modal sama sekali.
Sebelum memulai bisnis dropship, ada baiknya jika dipahami terlebih dahulu keuntungan dan kekurangannya. Dengan mengetahui kedua hal tersebut, calon dropshipper diharapkan dapat menyusun perencanaan bisnis (business plan) yang lebih baik.
Dikutip dari Shopify, dropshipping adalah metode pemenuhan pesanan melalui toko yang tidak menyimpan stok produk untuk dijual. Toko dropship menjual kepada konsumen dengan cara mempromosikan produk dari pemasok sebagai pihak ketiga yang langsung mengirim kepada pembeli.
Perbedaan antara dropshipper dan reseller berkaitan dengan ketersediaan stok. Reseller membeli suplai produk dari pemasok untuk selanjutnya dijual lagi kepada konsumen. Sementara itu, dropshipper hanya bertindak sebagai perantara antara pemasok dan konsumen untuk memenuhi pesanan.
- Panduan Memilih Leasing Terbaik untuk Kredit Mobil Anda
- 10 Barang Ini Berpotensi Kena Cukai, Wajib Tahu!
- Tips Terbaik untuk Pengalaman Streaming yang Lebih Nyaman dan Berkualitas
Keuntungan Dropship
1. Minim modal
Keuntungan terbesar dari dropship adalah modal yang minim. Pelaku dropship atau dropshipper tidak perlu menginvestasikan uang dalam jumlah banyak untuk memulai bisnis.
Dengan model bisnis dropship, dropshipper tidak perlu membeli produk kecuali jika sudah ada pembelian dan uangnya pun sudah dibayar oleh pembeli.
Tanpa adanya modal awal yang signifikan, setiap orang bisa menjadi pebisnis sukses dengan modal yang minim sehingga risiko dalam bisnis ini pun relatif lebih kecil dibanding model bisnis lainnya.
2. Mudah untuk memulai
Menjalankan bisnis e-commerce jauh lebih mudah Ketika pelakunya tidak harus berurusan dengan produk fisik yang dijual. Dengan model dropship, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang:
(1) pengelolaan dan biaya sewa gudang,
(2) pengepakan dan pengiriman produk,
(3) pemenuhan bahan baku produk, dan
(4) stok yang tersedia.
3. Biaya operasional relatif rendah
Berhubung dropshipper tidak perlu berurusan dengan pembelian inventaris dan pengelolaan gudang, biaya operasional yang dikeluarkan pun terbilang rendah.
Banyak toko dropship yang sukses sebagai bisnis yang dijalankan di rumah dengan hanya bermodalkan PC, smartphone, dan internet.
4. Lokasi yang fleksibel
Bisnis dropship bisa dijalankan dari mana saja dengan koneksi internet. Selama dropshipper dapat berkomunikasi dengan pemasok dan pembeli dengan mudah, bisnis dapat dilakukan di mana pun.
5. Produk yang variatif
Berhubung dropshipper tidak perlu melakukan pembelian untuk mulai berjualan, produk yang dapat ditawarkan kepada konsumen pun lebih bervariasi.
Pelaku dropship hanya perlu mengikuti tren masyarakat tanpa perlu khawatir mengalami kerugian karena tidak ada modal yang dikeluarkan untuk stok produk.
6. Lebih mudah untuk diuji
Dropship adalah metode bisnis yang cocok bagi orang yang baru saja mau terjun ke dunia ritel. Melalui dropshipping, pemilik bisnis dapat menguji selera masyarakat tanpa harus mengeluarkan modal.
Dropship dapat lebih memudahkan pelakunya untuk mengumpulkan data produk yang berpotensi untuk dijual sebelum mulai berkomitmen untuk menyetok persediaan dalam jumlah besar.
7. Skalabilitas yang cukup tinggi
Dalam bisnis ritel pada umumnya, ketika jumlah pesanan meningkat, tentunya pekerjaan yang harus dilakukan pun menjadi lebih banyak.
Hal itu pun berlaku dalam bisnis dropship, namun peningkatan beban kerja tidak terlalu signifikan dibanding bisnis ritel lainnya.
Pasalnya, sebagian besar pekerjaan untuk memproses pesanan dibebankan kepada pemasok sehingga dropshipper memiliki lebih banyak waktu untuk pengembangan potensi bisnis.
Kekurangan dropship
1. Margin keuntungan relatif rendah
Margin yang minim terbilang lumrah dalam bisnis dropship yang sangat kompetitif. Berhubung para pelakunya memperoleh kemudahan dalam memulai dengan biaya operasional yang minim, persaingannya pun menjadi ketat.
Ketika menjalankan bisnis dropship, perang harga adalah bagian dari proses yang nyaris tidak terhindari. Berhubung modal yang dibutuhkan relatif kecil, banyak pelaku dropship yang rela menurunkan margin keuntungan karena memprioritaskan jumlah pesanan yang masuk.
2. Masalah ketersediaan
Dropshipper memang tidak harus memusingkan pengelolaan ketersediaan produk, tapi pebisnis dropship tetap harus memonitor stok pemasok yang harus memenuhi pesanan untuk dropshipper lainnya.
3. Kompleksitas dalam pengiriman
Kebanyakan dropshipper menjual produk yang dimiliki lebih dari satu pemasok, dan hal itu dapat menyebabkan proses pengiriman menjadi kompleks.
Katakanlah ada seorang pembeli yang memesan tiga item, dan semuanya hanya tersedia dari pemasok yang terpisah. Jika hal itu terjadi, pembeli akan dikenakan tiga biaya pengiriman yang terpisah untuk semua item.
Tidak semua dropshipper ingin membebankan biaya pengiriman yang terpisah itu kepada konsumen untuk menjaga nama baik sehingga ongkos kirim pun malah dibebankan kepada diri sendiri.
4. Nama baik dipengaruhi oleh pemasok
Pedagang dropship bisa saja dipersalahkan atas kesalahan pemasok dan harus turut bertanggung jawab atas hal tersebut.
Ketika pemasok tidak memiliki kredibiltas yang cukup baik, maka nama baik toko dropship pun menjadi taruhan. Ada banyak kasus pencemaran nama toko hanya karena item yang hilang, pengiriman gagal, atau produk yang tidak sesuai dengan ekspetasi.
5. Kustomisasi terbatas
Walau bagaimanapun, kendali atas produk ada di tangan pemasok. Oleh karena itu, dropshipper tidak memiliki ruang yang luas untuk mengkustomisasi produk yang dipesan oleh pembeli.
Beberapa pemasok mungkin bisa mengakomodasi kustomisasi, namun kendali paling besar atas produk tetap ada di pemasok. Kustomisasi produk dari pemasok pun biasanya memerlukan jumlah pesanan minimum untuk membuatnya layak untuk dijual oleh produsen.
Itulah keuntungan dan kekurangan dari bisnis dropship yang masih digandrungi hingga saat ini. Sebelum memulai, ada baiknya jika keuntungan dan kekurangan yang dipaparkan di atas dijadikan sebagai bahan perhitungan dalam menjalankan bisnis.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 24 Jan 2022