Baliview
Minyak Goreng Melambung, Produksi Tahu Menurun
Denpasar, Balinesia.id – Kenaikan harga minyak goreng mulai berdampak pada produksi tahu di Denpasar. Salah satunya dialami tempat produksi tahu di Jalan Sedap Malam, Denpasar yang mengaku produksinya menurun 20 persen sejak harga minyak goreng melambung.
Hal tersebut diakui pemilik produksi tahu, Trilaksono. Rumah produksi tahunya yang sudah beroperasi sejak 1994 itu pun terpaksa mengurangi jumlah produksi lantaran permintaan yang juga menurun.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/punya-kasiat-terapi-pantai-giri-emas-buleleng-ditetapkan-sebagai-dtw
- https://balinesia.id/read/cok-ace-siap-mendukung-bali-zero-kasus-tengkes
- https://balinesia.id/read/merchant-qris-capai-16-juta-didominasi-pelaku-umkm
“Ya, untuk produksi tahu semenjak minyak goreng naik memang mengalami penurunan. Ini terutama karena penurunan permintaan dari pedagang gorengan. Awalnya mereka beli tahu Rp100 ribu, tapi kini hanya membeli tahu Rp60 ribu. Ya, mereka kan mengirit produksi karena pakai minyak goreng,” katanya kepada Balinesia.id, Selasa, 12 April 2022.
Sebagai pelaku UMKM yang kini telah mempekerjakan 9 orang, pihaknya berharap harga minyak goreng dapat segera normal, sehingga usahanya juga bisa berjalan seperti sedia kala.
Adapun tahu yang diproduksi pihaknya adalah jenis tahu Jawa. Jenis tahu ini menggunakan campuran cuka untuk pembentukan. Produksi seperti ini sedikit berbeda dengan tahu Lombok yang menggunakan garam.
“Proses pembuatan tahu itu cukup panjang, pertama kedelai direndam selama tiga jam kemudian digiling, direbus sampai didapat ampasnya, sedangkan sari tahu yang disaring. Setelah itu sari kedelai ini dicampur dengan cuka, untuk proses bembentukan tahu,” katanya menceritakan proses produksi. oka/jpd