Baliview
Meski Gerimis, Hari Pertama Unique Bali Festival Berlangsung Khusuk
Denpasar, Balinesia.id - Unique Bali Festival yang berlangsung di Denpasar, Sabtu-Minggu, 2-3 Juli 2022. Meski sempat mengalami gerimis, hari pertama festival yang diisi dengan sesi meditasi dan yoga tampak berlangsung khusuk.
Ada sekitar 200 orang yang ambil bagian dalam sesi meditasi festival tersebut. Mereka pun tampa antusias mengikuti berbagai instruksi dari penuntun meditasi. Dalam pelaksanaannya, para peserta tampak larut dalam keheningan, walaupun cuaca sedikit mendung dan gerimis.
Pemandu meditasi dari Markandeya Yoga Indonesia, Agung Dian Kania yang sering disapa Bunda Gung Dian dalam pelaksanaannya tampak memberikan meditasi dengan pranayama atau olah nafas. "Yoga tidak hanya asana berupa gerakan saja, yoga juga harus menyentuh badan fisik dan jiwa. Jangan lupakan sel dalam tubuh yang menyusun tubuh kita. Itu perlu terus beregenerasi dari makanan dan juga berbagai hormon. Harus fokus pada nafas agar regenerasi sel dalam tubuh maksimal sehingga jiwa perlu diberikan energi," kata Gung Dian.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/musisi-tanah-air-ramaikan-pembukaan-surya-sewana-road-to-sanfest-2022-1
- https://balinesia.id/read/bitcoin-anjlok-sentuh-rp-282-jutaan-analis-kerugian-trader-terparah-sepanjang-masa
- https://balinesia.id/read/netralisir-bumi-dan-tolak-bala-klungkung-pentaskan-tarian-sakral-sanghyang-jaran
Perempuan asal Jembrana ini menjelaskan bahwa orang Bali sebenarnya sudah beryoga dari budaya yang diwariskan. Sebagai contoh misalnya ketika di pura, seorang perlu persimpuh atau bersila yang dipandu pemangku atau spiritual lainnya. “Dengan duduk sempurna tanpa gelisah kita sudah bisa menguasi diri, misalnya kita bisa duduk dengan nyaman tanpa bergerak kita sudah mencapai asana jaya. Selain itu, membuat banten dan mengucapkan mantra juga merupakan sebuah yoga. Kalau sesi tadi kami ajak peserta untuk ingat nafas dan healing nafas untuk menyentuh jiwa,” katanya.
Ia mengatakan bahwa yoga bersifat universal dan bisa masuk di setiap agama maupun budaya masing-masing. Namun, ia mengingatkan bahwa memang seorang penekun yoga perlu memahami terlebih dahulu filosofi dari yoga. “Ada juga dengan karma yoga ada mantra yoga dan lainnya, Kalau di Bali kita lihat budayanya kan hampir semua masuk dalam yoga yaitu penyatuan jiwa,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa yoga dengan sentuhan budaya Bali masih sangat jarang. Padahal, banyak orang luar Bali yang tertarik yoga dengan sentuhan budaya Bali. Tapi, hal itu perlu disesuaikan dengan budaya kepercayaan masing.
Bunda Gung Dian pun berharap masyarakat dan pemuda Bali dapat mengenal yoga secara utuh yaitu mlihat ke dalam diri dan mengendalikan panca indra. "Seperti event Uniqeu Bali Festival ini, sangat bagus memberikan ruang bertemu untuk para yoga dan guru yoga," pungkasnya. oka