Ekonomi & Pariwisata
Menteri Trenggono Paparkan Pengelolaan Laut Berkelanjutan di UNOC
Jakarta, Balinesia.id- Pada konferensi kelautan dunia The 2nd UN Oceans Conference (UNOC) Menteri Kelautan dan Perkanan Sakti Wahyu Trenggono akan memaparkan capaian dan strategi pemerintah Indonesia dalam mengelola laut secara berkelanjutan sesuai prinsip ekonomi biru.
Acara digagas PBB tersebut akan berlangsung di Lisbon, Portugal pada 27 Juni sampai 1 Juli 2022.
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan, Menteri Trenggono akan menjadi salah satu pembicara di ajang internasional itu mewakili pemerintah Indonesia.
- Populasi Anjing di Denpasar Capai 89.796 Ekor, Petugas Gencarkan Vaksinasi Rabies
- KONI: Indonesia International Marathon Momentum Kebangkitan Olahraga Pasca-Pandemi
- Semarakkan Harganas ke-29, Perwakilan BKKBN Bali Gelar Jalan Sehat hingga Pameran UMKM
Kata Doni Ismanto, pada ajang itu Menteri Trenggono akan memaparkan program-progam yang telah dan akan dilakukan untuk mendukung laut tetap sehat sesuai prinsip ekonomi biru, seperti penangkapan ikan terukur.
"Bulan Cinta Laut, maritime surveillance, program konservasi yang kaitannya dengan karbon biru, hingga program budidaya berkelanjutan," ujar Doni Ismanto dalam siaran resmi KKP, Minggu (26/6/2022).
UN Oceans Conference digelar PBB setelah lima tahun sebelumnya berlangsung di New York, Amerika Serikat. Tema besarnya “Scaling up Ocean Action Based on Science and Innovation for the Implementation of Goal 14: Stocktaking, Partnerships and Solutions”.
- Tingkatkan Kompetensi Nelayan, Indonesia Siapkan Konsep Perikanan Tangkap dan Budidaya
- 1.678 WP di Bali Manfaatkan Program Pengungkapan Sukarela
- Dukung Pemulihan Ekonomi, Bank Indonesia Inisiasi Banjar Digital di Bali
Peserta konferensi didorong melalui tema itu untuk menghasilkan solusi inovatif berbasis sains yang sangat dibutuhkan dunia dengan tujuan untuk memulai babak baru aksi secara global.
Solusi yang dimaksud mencakup tata kelola laut secara berkelanjutan melibatkan teknologi ramah lingkungan dan penggunaan sumber daya laut secara inovatif.
Kemudian solusi atas ancaman kesehatan, ekologi, dan ekonomi dari tingginya tingkat pengasaman, sampah dan polusi laut, aktivitas penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan dan menyalahi aturan (IUUF), serta hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati.
Tema diusung sesuai gebrakan-gebrakan yang dilakukan Menteri Trenggono di KKP. Contohnya akan memperkuat infrastruktur pengawasan melalui teknologi satelit untuk mengawasi aktivitas penangkapan ikan di Indonesia.
"Kemudian untuk mengatasi permasalah sampah laut, sudah ada program bulan cinta laut yang melibatkan masyarakat nelayan," terangnya.
Menteri Trenggono juga akan menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam memenuhi komitmen pada UN Ocean Conference tahun 2017. Komitmen ini terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di industri perikanan, pemberantasan IUUF, serta target perluasan kawasan konservasi.***
"Pak menteri ingin memanfaatkan ajang ini untuk membuka mata dunia bahwa Indonesia berkomitmen penuh dalam mengelola laut secara berkelanjutan. Beliau sangat yakin laut sehat tidak hanya untuk ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi saja, tapi menjaga kemaslahatan makhluk hidup di bumi," pungkasnya.