Ekonomi & Pariwisata
Mengungkap Kisah 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Nol
JAKARTA – Memulai bisnis bisa mendatangkan keuntungan besar bagi para pelakunya. Namun, untuk mencapainya, dibutuhkan kerja keras dan dedikasi. Terlebih lagi, di masa sekarang, memulai bisnis menjadi tantangan tersendiri karena persaingan yang sangat ketat.
Inilah yang membuat banyak orang mundur sebelum mencoba, bahkan hanya dengan membayangkannya, mereka sudah merasa takut mengalami kerugian dan kegagalan. Mengembangkan usaha menjadi besar dari awal tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tapi jangan khawatir, buat kalian yang ingin berbisnis tapi masih maju mundur, berikut adalah kisah pengusaha sukses yang memulai dari nol yang bisa kalian jadikan inspirasi. Penasaran bagaimana kisah sosok bisnis berikut? Untuk itu, yuk simak artikel berikut!
- Waspada! Ini Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Bagi Tanah, Lingkungan, hingga Kesehatan
- 5 Hewan Peliharaan Presiden di Dunia, Tidak Hanya Bobby Kertanegara
- Deretan Kepala Negara yang Tidak Memiliki Ibu Negara
Sosok Bisnis yang Menginspirasi
Berikut 5 kisah pengusaha sukses dari nol yang menginspirasi:
Susi Pudjiastuti
Sosok yang satu ini kalian tentu tak asing lagi. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 era Presiden Joko Widodo itu telah berkecimpung dalam dunia perikanan sejak tahun 1980-an.
Susi Pudjiastuti tidak menyelesaikan pendidikan SMA dan hanya memiliki ijazah SMP. Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi Susi untuk mengejar dan mewujudkan impiannya.
Ia memulai kariernya dengan menjual pakaian dan bed cover. Namun, ketika menyadari Pangandaran merupakan daerah penghasil ikan, ia memanfaatkan peluang itu dan memutuskan untuk beralih ke bisnis perikanan.
Dengan modal awal Rp750.000, Susi membeli ikan dan menjualnya ke beberapa restoran. Meskisempat mengalami penurunan, akhirnya Susi berhasil menguasai bisnis pelelangan ikan di Pangandaran. Setelah itu, ia memperluas usahanya dengan mengekspor ikan dan lobster.
Dari tahun ke tahun, bisnisnya terus berkembang pesat hingga berhasil menembus pasar ekspor dengan mengirimkan ikan dan lobster ke berbagai negara. Keberhasilannya di bidang perikanan turut membawa kesuksesan Susi di bisnis maskapai penerbangan. Dengan tambahan modal dari pinjaman bank, ia bertekad membeli pesawat untuk memperlancar distribusi ikan.
Bisnis ini kemudian berkembang menjadi maskapai penerbangan Susi Air, yang melayani rute-rute terpencil serta penerbangan carter. Kisah hidupnya yang sering berhadapan dengan laut membuatnya mendapat julukan sebagai ‘Ratu Ikan Nusantara.’
Reza Nurhilman
Reza Nurhilman adalah sosok di balik kesuksesan keripik Maicih. Ia memulai bisnis keripik singkong ini pada tahun 2010, saat usianya baru menginjak 23 tahun. Dia telah mencoba berbagai usaha dan bisnis, namun tidak semua usahanya berhasil.
Dia mendirikan Maicih dengan menggandeng produsen keripik lokal di Bandung. Dengan modal awal sebesar Rp15 juta, Reza memasarkan produknya melalui promosi dari mulut ke mulut dan memanfaatkan media sosial Twitter (X).
Kemudian, ia memperluas bisnisnya dengan menerapkan sistem agen yang disebut ‘Jenderal,’ sehingga produknya dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Melalui platform X, Jenderal memberikan informasi tentang lokasi penjualan keripik Maicih setiap harinya. Setelah enam bulan berjualan, ia berhasil meraih omset mencapai Rp7 miliar per bulan.
Keripik Maicih bahkan sempat menjadi viral di kalangan pengguna media sosial. Gagasan bisnis Reza ini tentu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Keripik Maicih bahkan sempat menjadi viral di kalangan pengguna media sosial. Gagasan bisnis Reza ini tentu memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Dian Pelangi
Merek Dian Pelangi berawal dari bisnis tekstil yang dimiliki orangtuanya, kemudian dikembangkan oleh Dian menjadi bisnis mode yang sukses dengan tujuh lini busana. Selain diakui sebagai salah satu pelopor dalam mempopulerkan premium modest wear di Indonesia, Dian Pelangi juga menjadi desainer busana Muslim pertama yang terpilih untuk mengikuti program Indonesia Fashion Forward.
Sejak dahulu hingga kini, persaingan di industri fashion sangat ketat, terutama bagi desainer muda seperti Dian Pelangi yang sedang merintis bisnisnya. Namun, Dian Pelangi berhasil menciptakan merek yang kuat dengan desain yang unik dan penuh warna. Saat ini, ia telah memiliki banyak penggemar di seluruh dunia.
Selain diakui sebagai salah satu pelopor dalam mempopulerkan premium modest wear di Indonesia, Dian Pelangi juga menjadi desainer busana Muslim pertama yang terpilih untuk mengikuti program Indonesia Fashion Forward.
Sunny Kamengmau
Sunny pernah bekerja dalam berbagai pekerjaan serabutan, sebelum meraih kesuksesan dan memiliki sekitar 300 karyawan dengan omset puluhan miliaran.
Cerita dimulai ketika dia berimigrasi ke Bali pada usia 18 tahun. Untuk bertahan hidup di Bali, Sunny bekerja dalam berbagai pekerjaan serabutan. Keberuntungan mulai berpihak padanya saat ia bertemu dengan seorang turis Jepang, Nobuyuki Kakizaki, yang merupakan pengusaha dan pemilik Real Point Inc dari Jepang. Keduanya kemudian menjalin persahabatan.
Dari persahabatan ini, Sunny dan Nobuyuki membangun kemitraan bisnis dengan membeli kerajinan lokal dan menjualnya kembali di Jepang. Mereka kemudian melihat peluang bisnis baru dan menciptakan merek tas bernama Robita. Keduanya optimis akan meraih kesuksesan karena orang Jepang lebih menyukai tas buatan tangan dibandingkan tas pabrik.
Pesanan pertama tas Robita hanya belasan buah, dan pendapatan bulanan juga masih minim. Namun, Sunny tidak menyerah. Ia dan Nobuyuki terus berusaha untuk mengembangkan Robita. Hingga tahun 2007, perusahaan ini mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan produksi tas Robita mencapai 5.000 lembar per bulan. Pada tahun 2009, jumlah karyawan meningkat menjadi 300 orang.
Dari segi penjualan, Tas Robita mengalami permintaan yang sangat tinggi. Tercatat, antara tahun 2006-2012, rata-rata penjualan Tas Robita di Jepang mencapai Rp25-Rp30 miliar per tahun. Sunny sangat memperhatikan kualitas setiap produk, dengan harga satu tas besar berkisar antara Rp4-Rp5 juta, sementara tas kecil dijual antara Rp2-Rp3 juta. Strategi harga ini terbukti mampu bersaing di pasar Jepang.
Bob Sadino
Ia adalah salah satu pengusaha sukses yang pernah mengalami berbagai rintangan sebelum meraih kesuksesan besar. Sebelum terjun ke dunia bisnis, Bob Sadino bekerja sebagai karyawan selama 9 tahun.
Akhirnya, ia memutuskan untuk beralih profesi dan memulai bisnis penyewaan mobil dengan modal satu mobil Mercedes yang ia supiri sendiri. Namun, bisnis ini terhenti karena kecelakaan yang dialaminya saat mengemudikan mobil sewa. Setelah itu, ia beralih profesi menjadi buruh bangunan dengan sistem upah harian.
Kisah pengusaha sukses yang memulai dari nol tentu dipenuhi dengan berbagai rintangan yang harus dilalui, meskipun terasa berat. Bob Sadino bangkit dan memulai bisnisnya di bidang peternakan.
- 10 Rekomendasi Kuliner Khas Kabupaten Demak, Cita Rasa Lokal dan Sangat Menggoda
- 5 Rekomendasi Novel Karya Han Kang, Penulis Asal Korea Selatan yang Berhasil Meraih Nobel Sastra 2024
- Deretan Insiden Smelter di Indonesia Selama 2024, Terkini Hantam Milik Freeport di Gresik
Ia bahkan terpaksa meminjam uang dari tetangganya sebagai modal usaha. Dengan semangat yang tinggi, ia menawarkan produk-produk bisnisnya dari pintu ke pintu. Seiring waktu, bisnis Bob Sadino berkembang, dan jangkauannya semakin meluas ke sektor daging dan sayuran.
Bob Sadino dikenal karena ide-ide bisnisnya yang unik dan kreatif. Bob Sadino dikenal sebagai pengusaha sukses yang mendirikan supermarket terkenal, yaitu Kem-Chicks. Supermarket ini menawarkan berbagai produk pertanian dan peternakan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 20 Oct 2024