Ekonomi & Pariwisata
Mendag Lutfi: Ekonomi Bisa Bergerak, Harus Mulai Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Denpasar, Balinesia.id - Menteri Perdagangan atau Mendag Republik Indonesia Muhammad Lutfi menegaskan agar ekonomi bisa kembali bergerak maka tidak ada pilihan lain kecuali harus mulai berdampingan dengan Covid-19.
Ditambahkan Mendag, penerapan SOP PeduliLindungi bertujuan memberi kenyamanan bagi seluruh pedagang, penjual dan pembeli yang berinteraksi di pasar tersebut.
“Jika bisa diterapkan dan berjalan baik, roda perekonomian Bali kita harapkan segera pulih,” imbuhnya didampingi Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Walikota Denpasar IGN. Jaya Negara meninjau Pasar Badung, Sabtu (25/9/2021).
Peninjauan ini merupakan bagian dari persiapan Pasar Badung sebagai percontohan penerapan SOP PeduliLindungi di pasar tradisional.
Lutfi berpendapat, agar ekonomi bisa bergerak, tak ada pilihan selain harus mulai hidup berdampingan dengan Covid-19.
“Caranya, terapkan prokes dengan disiplin untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini,” ujarnya menambahkan.
Dalam keterangan persnya menyampaikan, Pasar Badung masuk ke dalam daftar 14 pasar tradisional se-Indonesia yang disiapkan sebagai percontohan penerapan SOP PeduliLindungi.
Dari laporan yang diterimanya, disimpulkan Pasar Badung dinilai telah siap menjadi percontohan penerapan SOP PeduliLindungi yang akan diberlakukan dalam waktu dekat.
Dia menerima laporan, seluruh pedagang dan pengelola pasar, bahkan beserta seluruh keluarga mereka telah 100 persen divaksin.
"Artinya, pasar ini telah siap untuk menerapkan SOP PeduliLindungi. Ada 14 pasar tradisional yang akan kita uji coba,” urainya.
Dalam kunjungannya ke Pasar Badung, Mendag yang didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag sempat berinteraksi dengan sejumlah pedagang Pasar Badung yang berjualan di los lantai 1.
Mendag Lutfi juga menanyakan harga beberapa kebutuhan pokok seperti minyak, bumbu dapur dan daging ayam.
Dari hasil pantauannya, ia menyimpulkan bahwa harga jual sejumlah kebutuhan pokok di pasar tersebut relatif stabil, bahkan ada yang harga jualnya lebih rendah dari rata-rata nasional.
“Masih rendahnya harga jual sejumlah kebutuhan pokok ini membuktikan bahwa daya beli masyarakat masih rendah akibat belum stabilnya pergerakan ekonomi di Bali,” tuturnya. (roh)