Baliview
Lontar Usada hingga Tattwa Kawisesan Berhasil Diselamatkan di Tabanan
Tabanan, Balinesia.id – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Program Studi (Prodi) Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) berhasil mengidentifikasi sejumlah lontar dari sebuah keluarga di Banjar Serongga Gede, Desa Pangkung Karung, Kerambitan, Tabanan, Bali, Sabtu, 16 Maret 2024.
Tim pengabdian yang diisi oleh dosen-dosen Sastra Jawa Kuno berkeahlian filologi, konservasi naskah, sastra dan bahasa Jawa Kuno itu diterjunkan atas permintaan keluarga. Setelah mengamati kondisi naskah, tampak naskah tersebut disimpan dalam sebuah kotak berbahan kaca di merajan (tempat suci keluarga) di desa tersebut. Kondisinya tercerai-berai, banyak yang patah dan dimakan serangga. Beberapa ekor serangga seperti kecoak juga tampak dalam tumpukan lembaran lontar.
Baca Juga:
Tim selanjutnya mengeluarkan lontar dengan hati-hati satu per satu. Setelah dibersihkan, mereka mengidentifikasi dan melakukan konservasi. Pada akhirnya, hanya sebagian lontar yang bisa diidentifikasi. Lontar-lontar tersebut berupa usada (pengobatan), wariga (perbintangan), kawisesan (ilmu spiritual), dan tattwa (filsafat). Berdasarkan koleksi lontar tersebut, tim pun menduga bahwa pemilik lontar sebelumnya adalah seorang yang nyastra.
Koordinator Prodi Sastra Jawa Kuno FIB Unud, Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. yang juga bertindak sebagai pimpinan tim konservasi mengatakan bahwa program tersebut merupakan bentuk aktif kami memecahkan persoalan pernaskahan yang ada masyarakat. “Program PKM merupakan bentuk kepedulian Program Sastra Jawa Kuno terhadap persoalan manuskrip sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan,” kata Suarka.
Baca Juga:
Menurutnya, manuskrip memiliki kedudukan yang sangat penting di masyarakat, lebih-lebih di Bali. “Adapun pernaskahan merupakan kompetisi utama dan menjadi ciri khas dari peran Prodi Sastra Jawa Kuno yang bisa diabdikan nyata kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, perwakilan keluarga pemilik lontar, Nyoman Junaedi mengucapkan terima kasihnya terhadap Program PKM Program Studi Sastra Jawa Kuno FIB unud terhadap warisan leluhurnya. Ia mengatakan bahwa lontar tersebut telah diwarisi secara turun-temurun.
“Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih karena Prodi Sastra Jawa Kuno sudah memberikan penjelasan dan informasi yang sangat bagus. Mudah-mudahan ke depan bisa diselamatkan dan dapat kami gunakan untuk kepentingan di masa depan,” kata dia. jpd