Bali Community
Kontes Mural In Bali, Berikan Ruang Karya Muralis dan Dorong Kebangkitan Pariwisata
Denpasar, Balinesia.id - Sebuah ajang seni mengusung tajuk 'Mural In Bali" digelar sebagai upaya mendorong kebangkitan pariwisata serta memberikan ruang bagi para seniman mural atau muralis untuk berkarya.
Ajang Mural In Bali, sekaligus sebagai pertanda mulai bangkitnya Bali pascapandemi ini, diikuti puluhan seniman berbagai daerah.
Kegiatan berlangsung mulai 25 April hingga awal Juni 2022 di Kopi Joglo Jalan Sedap Malam Denpasar.
- Mapala Loka Samgraha Ajak Pendaki Jaga Kelestarian Alam dan Hormati Budaya Masyarakat
- Bank Mandiri Gelar Pelatihan Fasilitator Rumah BUMN, Wujudkan Komitmen Dorong UMKM
- Nogi Yuga Sugiawan Terus Dorong Petani Aren di Sukabumi Bisa Naik Kelas
Penyelenggara acara kontes Mural In Bali Fransiscus Stevy menjelaskan, kontes mural digelar lantaran seni melukis ini lagi 'in' menjadi trend di Bali
Diharapkan, melalui ajang ini, bisa membangkitkan sektor pariwisata yang sempat terpuruk karena pandemi.
Semua karya seni mural para seniman ini bisa dilihat oleh masyarakat sekitar serta wisatawan secara langsung di Kopi Joglo Jalan Sedap Malam Denpasar.
- Wisatawan Australia Dominasi Wisman ke Bali
- Mapala WD Unud Konservasi Terumbu Karang di Amed
- Forbes Ungkap Tujuh Perusahaan Nasional yang Mampu Mendongkrak Kinerja
Adapun karya yang dipamerkan merupakan hasil kreasi para seniman terpilih yang memenangkan kontes tersebut."Mural adalah salah satu karya seni yang lagi In di Bali.
Ada lima karya terpilih yang kami pamerkan sampai seminggu ke depan. Kami menggelar acara ini dengan menggandeng salah satu komunitas mural terbesar di Bali yakni komunitas Djamur," katanya pada Sabtu (4/6/2022).
Panitia acara Mural In Bali Made Manggala Diapramana mengatakan acara ini berlangsung lebih dari satu bulan. Awalnya panitia membuka kompetisi secara online.
Dari sana ada puluhan seniman yang mendaftar terhitung sejak 25 April hingga 15 Mei 2022.
"Peserta yang mendaftar kemudian mengupload karya mereka di media sosial, setelah diunggah kemudian kami kurasi menjadi 12 besar," jelasn Made Manggala Diapramana.
Seniman ternama Bali seperti Apel Hendrawan, Gennetik dari komunitas Djamur, serta Dwimabim seorang seniman mural Bali menjadi dewan yuri yang kemudian memilih lima karya terbaik.
Peserta lima besar ini kemudian kami minta untuk menuangkan ide-idenya dan membuat mural secara langsung di media triplek yang sudah disiapkan. "Tim juri melihat secara langsung para peserta mengeksekusi karyanya," imbuhnya.
Setelah karya mural masuk lima besar, diambil dua pemenang, yakni best of the best serta runner up. Sebagai pemenangnya adalah karya dengan judul Ngiring Melali oleh Wiwana. Kemudian runner up adalah karya yang berjudul Bali Menari Kembali oleh Krishna Argamayasa.
Peserta yang masuk 12 besar sebelumnya diberi hadiah, untuk lima besar masing-masing mendapatkan Rp1 juta, kemudian best of the best Rp2,5 juta, runner up Rp1,5 juta.
"Saat acara kemarin di lokasi acara juga ada art market, serta sejumlah industri kreatif lainnya yang ikut meramaikan acara ini," sambungnya.
Dijelaskan, selama ini, mural hanya dijadikan sebagai acara pelengkap saja saat ada acara-acara besar, kini pihaknya ingin memberikan ruang dengan menempatkan mural sebagai acara utama. ***