Baliview
Komitmen Kuat Ketut Kariyasa dalam Percepatan Penurunan Stunting di Bali
Denpasar, Balinesia.id – Anggota Komisi IX DPR-RI Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana, SP berkomitmen meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Bali, khususnya melalui program percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut ditunjukan olehnya dalam kerjasama yang dilakukan Komisi IX DPR-RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, berupa kegiatan Sosialiasi Percepatan Penurunan Stunting secara langsung ke masyarakat di beberapa wilayah Provinsi Bali.
Melalui pertemuan sosialisasi tersebut, beberapa hari lalu, Ketut Kariyasa Adnyana menegaskan komitmen dan kepeduliannya itu. Terlebih sebagai anggota Komisi IX yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan, ia memang harus menaruh perhatian khusus pada permasalahan tersebut.
- Tiga Tahun Hadir sebagai Pembayaran Digital, AstraPay Catat 10 Juta Pengguna
- Video Klip “Anthology 50th Anniversary” God Bless Pilih 2 Venue Wisata di Bali
- Digitalisasi PHR dan Tempat Rekreasi Kekuatan Penerimaan Pajak Daerah di Bali
“Kesehatan ini tentunya sangat penting. Dilihat dari pandemi Covid-19 tahun kemarin, dampaknya sangat berpengaruh kepada kualitas pertumbuhan ekonomi, khususnya Bali yang mengutamakan sektor pariwisata. Perlu perhatian khusus dalam penanganan kesehatan, termasuk stunting,” ucapnya.
Terkait stunting, putra daerah Bali asal Buleleng ini juga menekankan bahwa masyarakat Bali tidak boleh lengah dengan hasil prevalensi stunting di Bali yang sudah menyentuh satu digit yaitu 8 persen, dan merupakan terendah secara Nasional.
“Secara nasional stunting sudah turun menjadi 21,6 persen saat ini, dan Bali berada di 8 persen yang merupakan terendah se-Indonesia. Namun, kita terus berupaya menurunkan kasus stunting dengan cara menyasar sasaran dan langsung memberikan sosialisasi dan bantuan, khususnya bagi keluarga berisiko stunting,” kata Kariyasa Adnyana.
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sentuh 5,17 Persen
- Waskita Karya Batal Terima PMN Rp3 Triliun
- Bali Presentasikan Emizi Zero Waste Ke Filantropis Bloomberg
Menurut Kariyasa Adnyana, pemahaman masalah stunting, baik itu pencegahan, penanganan hingga pengawasannya harus dilakukan secara lintas sektor.
“Bukan lagi hanya dari sektor kesehatan, tapi juga sektor lain. Sektor-sektor yang menunjang proses terjadinya stunting dan program-program yang saling disinergikan. Semisal, BKKBN dan anggota DPR RI yang menyasar desa-desa yang mempunyai kantong-kantong stunting,” tutur Kariyasa Adnyana.
Saat perjumpaan dengan warga masyarakat pada kegiatan sosialisasi itu, Kariyasa Adnyana memberikan bantuan langsung kepada keluarga berisiko stunting, di depan 400 warga yang hadir pada sosialisasi itu. Ini menjadi wujud komitmen Kariyasa Adnyana dalam mengentaskan stunting.
Dijelaskan juga oleh Kariyasa Adnyana bahwa hasil penelitian mengungkapkan bahwa salah satu penyebab stunting adalah pernikahan anak. Tentu ini juga menjadi perhatian serius yang harus disosialisasikan ke tengah masyarakat luas.
“Perencanaan menjadi hal yang sangat penting. Apalagi menyangkut pernikahan di mana bagi wanita di usia minimal 21 dan laki-laki di usia minimal 25,” ujarnya.
Ia menegaskan, Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata menuntut masyarakatnya sehat jasmani dan rohani.
“Bayangkan kalau banyak penduduk Bali yang sakit, bagaimana wisatawan mau datang? Jadi, isu kesehatan sangat berpengaruh pada pariwisata, selain keamanan dan faktor alam,” tutupnya. ***