Baliview
Koalisi Cek Fakta Gelar Live Fact Checking Debat Pilpres, Periksa 18 Klaim Kandidat
Jakarta, Balinesia.id – Koalisi Cek fakta yang terdiri dari AJI, AMSI, MAFINDO, dan 16 media yang menggelar “live fact checking” debat pilpres ke-5 dengan memeriksa 18 klaim kandidat.
Live Fact Checking digelar Minggu 4 Februari 2024 itu juga menghasilkan 52 artikel yang tersebar di berbagai media.
Koalisi cek fakta digelar AJI, AMSI, MAFINDO, dan 16 media yang menggelar “live fact checking” debat pilpres ke-5, pada Minggu 4 Februari 2024.
- 5 Makanan Ini Ternyata Hasil Akulturasi Budaya
- 5 Kebiasaan yang Terbukti Mampu Ciptakan Kesuksesan dalam Bisnis dan Kehidupan
- PNM Kembangkan Sektor Usaha Mikro Bantu Perempuan di Garut Lebih Berdaya
Debat digelar di Jakarta Convention Center (JCC) itu menjadi debat pilpres pemungkas sebelum rakyat Indonesia memberikan suaranya pada 14 Februari 2024.
Co-founder dan Fact-check Specialist MAFINDO, Aribowo Sasmito mengungkapkan, hingga pukul 22.00 WIB berhasil memeriksa 18 klaim para kandidat dan menghasilkan 52 artikel yang tersebar di berbagai media.
Aribowo Sasmito menyebutkan, dari catatan MAFINDO, terdapat 1.292 kasus misinformasi / disinformasi atau hoaks terkait pemilu 2024.
- Waspada Stroke! Kenali Faktor Risiko dan Cara Mencegahnya
- 5 Hal yang Harus Anda Miliki Jika Ingin Jadi Pengusaha Sukses
- Peringatan 1110 Tahun Cagar Budaya Prasasti Blanjong, Awal Keberadaan Kerajaan Bali Kuno
"Jumlah itu meningkat sekitar 2 kali lipat dibanding pemilu 2019,"ungkap Aribowo Sasmito.
Hoaks beredar melalui platform seperti youtube, facebook, tiktok, twitter (X), whatsapp, dan Instagram yang menjadi platform social media yang banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia.
Aribowo Sasmito menyebut kegiatan “live fact checking” kali ini lebih baik karena ada tambahan tim verbatim, monitoring, dan editor yang mempermudah kerja pemeriksa fakta.
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menegaskan, esensi dari pelaksanaan “live fact checking” di 5 sesi debat pilpres untuk memastikan publik mendapatkan informasi terpercaya untuk membuat keputusan politik di bilik suara.
Pihaknya berharap, pemilu berjalan jujur, adil dan berjalan tanpa kecurangan dan sepenuhnya untuk mewujudkan amanat rakyat”, tegasnya dalam keterangan tertulis.
Ada 7 ahli berbagai bidang dihadirkan sesuai dengan tema debat, yakni; Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Kegiatan “Live Fact Checking” yang digelar atas dukungan Google News Initiative ini sebagai bagian dari upaya koalisi untuk memeriksa klaim para kandidat agar publik mendapatkan informasi sesuai data yang akurat.
Proses cek fakta dilakukan AJI, AMSI, MAFINDO, dan media yang tergabung dalam koalisi salah satunya bertujuan menciptakan pemilu yang kredibel dan berintegritas.
Sekjen AJI, Ika Ningtyas, menambahkan, inisiatif cek fakta telah mendapat respons positif public dan telah menjadi rujukan untuk memeriksa pernyataan/klaim para kandidat.
Hal itu terbukti dari artikel cek fakta di berbagai media yang mendapat kunjungan pembaca yang tinggi.
"Bahkan kegiatan cek fakta juga menginspirasi kelompok social masyarakat untuk melakukan cek fakta secara mandiri”, tutupnya. ***