Baliview
Kementerian PUPR Bangun Ratusan Rumah Instan Sederhana Sehat di Cianjur
Cianjur, Balinesia.id- Di atas lahan seluas 2,5 hektare di Kabupaten Cianjur Jawa Barat Kementerian PUPR bakal membangun teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto, menjelaskan, rumah yang akan dibangun di lahan seluas 2,5 hektare tersebut dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
"Masing-masing rumah bertipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi," tuturnya saat mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, pada Senin, (5/12/2022).
Pihaknya telah memulai pembangunan dalam 10 hari ini setelah bencana itu terjadi.
Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean, berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudian secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan.
"Dan justifikasi dari Kementerian PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini," ujarnya.
Pada lokasi yang merupakan relokasi tahap satu tersebut, dari 200 unit pertama yang akan dibangun, Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022.
Sisanya sejumlah 120 unit ditargetkan selesai paling lambat minggu ketiga bulan Januari 2023 sehingga pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.
Selain lahannya juga relatif mudah, datar, kemudian juga jaringan air minum juga tersedia, tinggal di-tap sambungan rumah tangga, jaringan listrik juga tersedia.
"Sudah kami koordinasikan untuk ditarik ke lokasi ini sehingga lokasi ini di akhir Januari juga benar-benar sudah lokasi yang siap huni," tandasnya dikutip dari keterangan tertulisnya.
Pada kesempatan sama, Presiden Jokowi mengatakan di salah satu lokasi yang jadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak gempa Cianjur.
"Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah antigempa," ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media selepas peninjauan.
Selain di lokasi tersebut, lanjut Presiden, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi sendiri diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.
Sementara itu, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan, masing-masing Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang rusak ringan.***