Baliview
Ingin Budidayakan Kentang? Ini Cara Pengendalian Hamanya
Bangli, Balinesia.id - Kentang menjadi salah satu tanaman yang prospektif untuk dikembangkan. Namun, dalam proses budidayanya, petani perlu memperhatikan sejumlah hal, termasuk cara penanganan hamanya.
Menurut akademisi Fakultas Pertanian Unud, I Dewa Putu Singarsa, S.P., M.Si, ada beberapa hama yang dapat menyerang kentang. Hama tersebut ada yang menyerang daun, maupun umbi dari kentang.
BACA JUGA:
- https://balinesia.id/read/tidak-selalu-kimiawi-ini-beberapa-jenis-hama-tanaman-holtikultura-dan-cara-pengendaliannya
- https://balinesia.id/read/kesejahteraan-petani-di-bali-pada-juli-2021-naik-0-21-persen
- https://balinesia.id/read/ntp-bali-masih-di-bawah-100-pemerintah-harus-berpihak-pada-petani-produsen
Jika petani membudidayakan kentang, kentang bisa terserang hama penggerek umbi kentang dari jenis Phthorimaea operculella. Terhadap hama itu, ia merekomendasikan pengendalian dengan cara menanam varietas tahan hama, menggilir tanaman, dan memperhatikan perlakuan benih sebelum ditanam.
"Ada juga hama pengorok daun kentang dari jenis Liriomyza sp yang menyebabkan daun mengering. Cara pengendaliannya dapat dilakukan dengan mengumpulkan larva lalu memusnahkannya," katanya.
Selain itu, tanaman kentang juga dapat terserang hama cacing Globodera sp. Akibat yang ditimbulkan adalah menyebabkan tanaman tanpa umbi, daun menguning, lalu mengering. Jika tidak ditangani, tentu ini akan mengakibatkan petani merugi.
"Cara pengendalian yang direkomendasikan adalah dengan memperhatikan sanitasi, rotasi tanaman, mencabut tanaman terserang, serta menggunakan nematisida selektif," katanya. jpd