Baliview
Film Pendek Makin Digandrungi, Ini Konsep Menurut Sutradara
Denpasar, Balinesia.id - Kompetisi film pendek, baik tingkat nasional maupun internasuinal, semakin banyak digelar oleh beberapa lembaga dan institusi. Selain itu festival-festival film pendek juga makin banyak diadakan.
Sutradara dan penulis skenario film, Yosep Anggi Neon, mengatakan bahwa perbedaan yang mencolok dari film pendek dengan film panjang dapat dilihat dari durasinya. “Beberapa konsep menyatakan film pendek memiliki durasi dibawah 30 menit atau 60 menit. Kalau film panjang durasinya lebih dari 60 menit,” katanya dalam workshop Kompetisi Ide Cerita Film Pendek Pura Carita Campuhan, Rabu, 19 Oktober 2022.
Menurut ceritanya, kata dia, film pendek dapat digarap dengan tema apa saja. “Bisa diambil dari satu momen atau cerita pendek,” kata dia.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/pgn-kis-biofuels-indonesia-jajaki-kerja-sama-pengembangan-biomethane-optimalisasi-transisi-energi-terbarukan
- https://balinesia.id/read/memaknai-pesan-religi-karya-perupa-di-pameran-bali-megarupa-2022
- https://balinesia.id/read/aaji-penetrasi-asuransi-jiwa-terhadap-penduduk-indonesia-baru-8-persen
Anggi mengapresiasi dan sangat mendukung perlombaan kompetisi film pendek yang belakangan ini yang diadakan oleh beberapa lembaga dengan tema dan isu masing-masing. “Sekarang banyak kompetisi film pendek, didorong juga dari produksi film pendek yang bisa dikerjakan siapa saja dengan kamara hp pun bisa, sangat simple. Artinya. demokratisasi medium baru untuk becerita pada film pendek sudah semakin terbuka. Ini juga ditangkap oleh beberapa lembaga-lembaga untuk mengajak setiap orang bisa bercerita pada film. Jadi, bagus setiap orang bisa berkesempatan berkarya,” katanya.
Dalam menentukan tema dan ide untuk sebuah film, Anggi mengatakan semua ide bisa saja dan itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan lomba tertentu untuk tematik sesuai dengan penyelenggara. Bahkan, ia berpendapat akan sangat menarik jika berdasarkan isu isu tertentu yang dihadapi oleh pembuat film.
"Film pendek sangat menarik jika mewakili kegelisahan pembuat film misalnya tema-tema tertentu tentang apapun yang dialami secara langsung oleh pembuat film. Jadi, tidak perlu menunggu lomba untuk membuat film dan berkarya karena, bisa juga film dibuat memang karena ingin berkarya dan berekspresi,” katanya.
Dalam pembuatan film pendek kata Anggi jangan takut dengan batasan, expresikan dulu kegelisahan yang dialami dan dirasakan. "Ekspresikan dengan merdeka, karena itu gunanya film pendek untuk mengekspresikan kegelisahan dengan merdeka. Semua orang bisa bekarya dengan teknologi baru, manfaatkan itu dengan karya yang mewakili kegelisaan dan mewakili ekspresi kita masing-masing,” kata dia. oka/jpd