Ekonomi & Pariwisata
Erwin Soeriadimadja: Tren Peningkatan Kinerja Penjualan Eceran di Bali Berlangsung dalam 8 Bulan Terakhir
Denpasar, Balinesia.id - Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja menyampaikan tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 8 (delapan) bulan terakhir.
Karenanya BI memmperkirakan, kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Oktober 2023 diprakirakan dibandingkan periode sebelumnya.
Sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali Oktober 2023 yang diprakirakan sebesar 105,4 atau secara bulanan meningkat 0,7% (mtm) dibandingkan denganperiode September 2023 yang tercatat sebesar 104,7.
- Pebalap AHRT Rheza Bertekad Manfaatkan Peluang Juara Nasional Seri Pamungkas Mandalika Racing Series
- Indosat Bukukan Pendapatan Rp37,4 Triliun, Kinerja Keuangan Solid Sembilan Bulan Terakhir di 2023
- Inilah Lima Pemuda Inspiratif Peraih SATU Indonesia Awards 2023
"Peningkatan kinerja penjualan eceran Bali pada periode laporan juga sejalan dengan kondisi nasional yang mengalami kenaikan sebesar 2,6% (mtm)," ungkap Erwin Soeriadimadja dalam siaran pers Jumat 10 November 2023 .
Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Bali yang tercermin dari ekonomi pada triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 5,35% (yoy).
Selain itu, peningkatan penjualan eceran juga seiring dengan mulai masuknya persiapan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan akhir tahun.
- Kaya Kearifan, Peluang Alih Wahana Sastra Jawa Kuna Terbuka Lebar
- Prudential Indonesia Luncurkan Inovasi PRUPriority Hospitals, Perkuat Komitmen Perlindungan bagi Nasabah
- Menjaga Integritas Profesional BPK
Erwin Soeriadimadja, Lebih lanjut, menambahkan meningkatnya kinerja penjualan eceran di Bali didoron oleh kenaikan pada sebagian besar kelompok barang terutama kelompok barang budaya dan rekreasi 4,3% ( mtm).
Kemudian, kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor 3,3% ( mtm) dan kelompok barang lainnya sebesar 2,1% (mtm).
Namun, terdapat kelompok barang yang terkontraksi yaitu kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,3% mtm) serta kelompok suku cadang dan aksesori sebesar 1,6% (mtm). ***