Baliview
Dirut KAI Minta BNPT soal Terduga Teroris Karyawan PT KAI di Bekasi
JAKARTA—Direktur Utama PT Kereta Api (Persero) Didiek Hartantyo meminta bantuan kepada Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) untuk menyisir tuntas keterlibatan karyawan yang terduga sebagai jaringan terorisme ISIS.
Didiek mengatakan penyisiran itu sebagai tindak lanjut dari upaya pencegahan dalam menanggulangi terorisme di tubuh perseroan.
“Kami akan lanjutkan kerjasama dengan BNPT,” katanya, Selasa, 15 Agustus 2023.
Diketahui, KAI sudah bekerja sama dengan BNPT sejak 2018. Perjanjian kerja sama tentang Sinergisitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme itu juga diperpanjang hingga 24 September 2021.
- Perusahaan Perlu Tingkatkan Kapasitas Governansi untuk Adopsi ESG
- Bank BRI Ingatkan Nasabah Segera Validasi NIK Jadi NPWP, Supaya Tidak Terkena Tarif PPh
- 3 Langkah Baru Pemerintah untuk Sebarkan 'Virus' ESG
Didiek menegaskan KAI tidak akan mentoleransi perilaku yang melanggar hukum, terutama dalam kasus terorisme. Manajemen KAI siap mengambil tindakan tegas terhadap karyawan yang terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
Diberitakan sebelumnya, Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menangkap seorang terduga teroris yang ternyata adalah seorang karyawan KAI di Bekasi dengan inisial DE.
DE diketahui bertugas di Stasiun Jakarta Kota. Proses penggeledahan dilakukan di rumah DE di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Juru bicara dari Densus 88 Kombespol Aswin Siregar menjelaskan Densus 88 sedang melakukan penangkapan dan penggeledahan.
"Tersangka DE merupakan seorang karyawan KAI,” dalam pernyataannya.
Aswin menambahkan bahwa DE ditangkap karena ditemukan memiliki puluhan senjata dan amunisi. DE juga diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok ISIS.
“Penangkapannya dilakukan karena DE memiliki puluhan senjata pabrikan dan amunisi, serta diduga memiliki afiliasi dengan ISIS,” tambahnya.