Baliview
Dikenalkan Gubernur Bali, Kopi Arak Jadi Andalan Kafe di Ubud
Ubud, Balinesia.id - Dikenalkan Gubernur Bali, Wayan Koster sejak pandemi Covid-19, kopi arak kini menjadi salah satu menu andalan sebuah kafe di Ubud. Menu unik ini dapat dinikmati di Opini Kopi Garden yang berlokasi di Desa Mas, Ubud.
Pemilik kafe, Wah Arya, kepada Balinesia.id tidak menampik kelahiran menu kopi arak di kafenya terinspirasi dari pernyataan Koster beberapa waktu lalu yang viral. Sejak diperkenalkan, menu itu pun berhasil menarik minat penggemar kopi di kafenya.
"Menu kopi arak adalah menu kopi yang dicampur foam susu, skimed susu, dan arak. Menu ini kami buat untuk mendukung brand minuman tradisional," kata Wah Arya di kafenya, Jalan Nyuh Bojog No.6, Mas Ubud, Senin, 25 April 2022.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/save-soil-perkenalkan-metode-menanam-kokedama
- https://balinesia.id/read/meresahkan-wna-pembuat-video-asusila-di-puncak-gunung-batur-dideportasi
- https://balinesia.id/read/bi-bali-proyeksikan-kebutuhan-uang-tunai-jelang-idul-fitri-rp-1-524-miliar
Seperti diketahui, arak adalah minuman beralkohol tradisional yang banyak digemari publik di Bali. Secara tradisi, arak dalam takaran yang tepat dinilai memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. "Sebenarnya arak memiliki khasiat untuk stamina, asalkan diminum dengan takaran yang pas," katanya.
Wah Arya menyebut proses pembuatan kopi arak cukup sederhana. Arak yang dicampur dengan kopi kumudian ditambah dengan susu dan beberapa bahan lainnya. Campuran ini akan menciptakan rasa yang berbeda, tidak seperti kopi pada umumnya.
"Minuman kopi arak ini tidak akan menyebabkan mabuk, karena arak yang digunakan sudah ditakar sedemikian rupa agar tidak menghilangkan ciri chas kopi dan arak. Selain itu arak yang saya gunakan ini merupakan arak bali yang sudah aman, jadi untuk konsumsinya aman," ucapnya.
Sejak diperkenalkan, minat konsumen terhadap kopi arak dinilai cukup stabil. Harga per cangkir dibandrol seharga Rp20 ribu. "Peminatnya stabil, penjualannya memang sempat turun akibat penerapan PPKM berskala besar dan kecil itu, tapi akhir-akhir ini sudah kembali meningkat, terutama semenjak kedatangan wisatawan asing," kata Wah Arya.
Ke depan, ia berharap arak benar-benar bisa dilegalkan dan beberapa kafe bisa mengikuti menyediakan minuman arak sebagai campuran minuman. "Saya yakin dengan upaya ini akan menumbuhkan ekonomi bagi petani-petani arak," ucapnya. oka/jpd