Ekonomi & Pariwisata
Deretan Gunung Tertinggi Dunia, Ada Carstensz Pyramid Papua!
JAKARTA – Carstensz Pyramid, atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Carstensz, menjadi perbincangan setelah kabar meninggalnya dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, saat melakukan pendakian di gunung tersebut.
Terletak di Pegunungan Jayawijaya, Papua, Carstensz Pyramid merupakan formasi pegunungan karst yang langka di dunia. Dengan puncak setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menjadi salah satu dari sedikit lokasi di sekitar garis khatulistiwa yang tertutup salju.
Selain itu, Carstensz Pyramid juga termasuk dalam jajaran Seven Summits, yaitu tujuh puncak tertinggi di masing-masing benua. Daya tarik Seven Summits menarik perhatian pendaki dari berbagai penjuru dunia yang ingin menguji ketahanan fisik dan mental mereka hingga batas maksimal.
Banyak pendaki yang berambisi menaklukkan puncak-puncak tertinggi di setiap benua sebagai bentuk tantangan pribadi, pengujian keterampilan, serta pengejawantahan semangat petualangan.
- Daftar Pabrik yang Tutup Setahun Terakhir, Ribuan Pekerja Terdampak!
- 7 Rekomendasi Destinasi Wisata di Malang, Ada Jawa Timur Park 1!
- Deretan Vitamin yang Dibutuhkan Saat Puasa Ramadan, Ini Cara Mendapatkannya
Setiap puncak gunung memiliki tingkat kesulitannya sendiri, mulai dari kondisi cuaca ekstrem hingga keterampilan teknis pendakian. Berikut tujuh gunung tertinggi di dunia.
Gunung Tertinggi di Dunia
Dilansir dari Kandoo Adventures dan World Atlas, berikut gunung tertinggi di dunia:
1. Mount Everest, Asia
Mount Everest merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 meter (29.029 kaki) di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di kawasan Mahalangur, Himalaya, dan berada di perbatasan antara wilayah otonom Tibet, China, dan Nepal.
Penduduk asli Tibet dan Nepal menyebut Everest sebagai Chomolungma (Ibu Suci). Setiap tahun, sekitar 5.000 pendaki mencoba mencapai puncaknya, dengan tingkat keberhasilan mencapai 77%. Pendakian ini dianggap sebagai yang paling teknis di antara Tujuh Puncak, sehingga hanya pendaki berpengalaman yang dapat menaklukkannya.
Terdapat dua jalur utama pendakian, yaitu jalur tenggara dari Nepal dan jalur utara dari Tibet. Tantangan utama yang dihadapi para pendaki meliputi penyakit ketinggian, cuaca ekstrem dengan risiko longsoran salju, serta angin kencang.
Pendakian biasanya memakan waktu sekitar dua bulan, dengan musim pendakian dimulai pertengahan Mei ketika suhu lebih hangat dan angin lebih tenang.
2. Aconcagua, Amerika Selatan
Aconcagua merupakan puncak tertinggi kedua dari Tujuh Puncak, sekaligus gunung tertinggi di Amerika Selatan serta di belahan Bumi Selatan dan Barat, dengan ketinggian mencapai 6.961 meter (22.841 kaki) di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di Provinsi Mendoza, Argentina. Nama Aconcagua berasal dari bahasa Quechua, yaitu akun (puncak), ka (lain), dan agua (dikagumi).
Jalur pendakian yang paling umum digunakan adalah Aconcagua Normal Route melalui punggung barat laut. Rata-rata, pendakian dari Mendoza hingga kembali turun memakan waktu sekitar 21 hari, dengan periode pendakian terbaik berlangsung antara 1 Desember hingga 31 Januari saat kondisi cuaca lebih mendukung.
Meskipun pendakian ke puncak dianggap kurang teknis, banyak pendaki yang meremehkannya. Hanya sekitar 60% pendaki yang berhasil mencapai puncak, sementara banyak lainnya mengalami penyakit ketinggian, hipotermia, jatuh, hingga serangan jantung.
3. Denali, Amerika Utara
Sebelumnya dikenal sebagai Gunung McKinley, Denali merupakan puncak tertinggi di Benua Amerika Utara dengan ketinggian 6.194 meter (20.321 kaki) di atas permukaan laut. Denali terletak di Alaska tengah-selatan dan merupakan puncak tertinggi ketiga dari Tujuh Puncak.
Suku asli Koyukon Athabascan di Alaska menyebut gunung ini sebagai Denali, yang berarti “Yang Agung.” Sementara, seorang penambang menamainya Gunung McKinley sebagai penghormatan terhadap Presiden William McKinley karena dukungannya terhadap industri emas.
Namun, Presiden McKinley sendiri tidak pernah mengunjungi gunung tersebut maupun Alaska. Pada Agustus 2015, nama Denali secara resmi diadopsi dan dicatat oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.
Pendakian ke puncak tergolong sangat menantang karena cuaca buruk dan kesulitan dalam beraklimatisasi. Rute West Buttress disebut sebagai rute pendakian termudah tetapi tekanan barometriknya lebih tinggi daripada di gunung lain sehingga menyulitkan kebanyakan orang untuk mencapai puncaknya.
Diperlukan waktu rata-rata tiga minggu untuk menyelesaikan pendakian, yang biasanya dilakukan antara 1 Mei dan 26 Juni setiap tahun saat kondisi cuaca mendukung. Pada tahun 2017, 32.000 orang telah mencoba mencapai puncak dengan hanya 60% keberhasilan dan 100 orang dilaporkan meninggal di gunung tersebut.
4. Kilimanjaro, Afrika
Gunung Kilimanjaro adalah puncak tertinggi di Afrika dan tertinggi keempat dari Tujuh Puncak. Dalam pengertian tradisional, Kilimanjaro adalah stratovolcano aktif yang terdiri dari lapisan abu vulkanik yang mengeras, batu apung, lava, dan tefra.
Gunung ini terletak di kotamadya Moshi di Tanzania dan merupakan gunung berdiri bebas tertinggi di dunia. Dipercayai gunung ini dinamai oleh orang Chagga dari Tanzania, dengan Kilima yang berarti “gunung” dan Njaro yang secara bebas berarti “putih,” mengacu pada lapisan es di puncaknya.
Ada lima rute yang ditetapkan menuju puncak, yaitu rute Marangu, Machame, Rongai, Lemosho, dan Mweka, yang dapat diakses sepanjang tahun.
Semua rute menyediakan pemandangan taman nasional dan dataran yang indah, tetapi rute Marangu adalah yang paling banyak digunakan. Para pendaki mengatakan Kilimanjaro adalah salah satu pendakian tertinggi dengan sedikit kendala teknis terkait ketinggian dan suhu rendah di puncak.
5. Gunung Elbrus, Eropa
Gunung Elbrus adalah gunung berapi aktif yang terletak di pegunungan Kaukasus bagian barat di perbatasan Georgia. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Eropa dengan ketinggian 5.642 m (18.510 kaki) di atas permukaan laut. Nama Elbrus diambil dari nama orang-orang Turki di wilayah Kaukasus.
Gunung Elbrus dianggap sebagai pendakian termudah dari tujuh puncak karena sistem kereta gantung unik yang menanjak hingga 3.810 m (12.500 kaki). Pendaki menggunakan rute Standar hingga ke sisi selatan puncak.
Meskipun demikian, rutenya menantang karena salju, angin kencang, dan ketinggian. Musim pendakian puncak jatuh antara bulan Mei dan September dengan pendaki membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk naik dan turun.
Meskipun pendakiannya mudah, gunung ini melaporkan sekitar 30 kematian setiap tahunnya, yang merupakan jumlah tertinggi di antara ketujuh gunung lainnya.
6. Gunung Vinson, Antartika
Dengan ketinggian 4.892 meter (16.049 kaki) di atas permukaan laut, Gunung Vinson merupakan puncak tertinggi di Antartika. Gunung ini terletak di punggungan selatan Sentinel Range di Pegunungan Ellsworth, sekitar 1.207 km (750 mil) dari Kutub Selatan, menjadikannya yang paling terpencil di antara Tujuh Puncak.
Awalnya, gunung ini disebut Vinson Massif, yang merujuk pada kumpulan pegunungan yang saling terhubung dan membentuk bagian yang khas dari suatu gunung. Pada tahun 1935, ketika puncak tertingginya ditemukan, gunung ini diberi nama Gunung Vinson.
Karena kondisi ekstrem di Antartika, seperti medan yang teknis, angin kencang, suhu sangat rendah, aksesibilitas yang sulit, serta jendela pendakian yang terbatas, hanya sedikit orang yang berhasil mencapai puncaknya.
Gunung Vinson mengalami suhu serendah -80°C, menjadikannya gunung terdingin di antara Tujuh Puncak. Musim pendakian berlangsung dari Desember hingga Februari saat musim panas di Antartika, ketika suhu naik hingga -20°C dan matahari bersinar selama 24 jam penuh.
7. Puncak Carstensz, Indonesia
Puncak Jaya, yang juga dikenal sebagai Gunung Carstensz atau Jaya Peak, merupakan gunung tertinggi di Oseania dan termasuk dalam daftar Tujuh Puncak Dunia dengan dengan ketinggian 8.884 mdpl. Gunung ini terletak di Indonesia, tepatnya di Provinsi Papua, dan merupakan salah satu dari sedikit gunung tropis atau ekuatorial di dunia yang memiliki gletser.
Untuk mendaki Puncak Jaya, diperlukan izin resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat di Jakarta, serta pendakian harus dilakukan dengan pemandu.
- IHSG Menguat 1,74 Persen di Awal Ramadan, BBCA dan BBRI Jadi Pendorong
- Kembali Naik, Segini Harga Emas Antam Hari Ini
- Harga Batu Bara Acuan (HBA) RI Maret 2025 Rata-rata Naik
Meskipun memiliki ketinggian terendah dibandingkan puncak tertinggi di masing-masing benua, Puncak Jaya dianggap sebagai salah satu yang paling teknis di antara Tujuh Puncak.
Selain lokasinya yang terpencil, gunung ini memiliki jalur pendakian curam yang mengharuskan pendaki menguasai teknik rappelling dan jumar. Keberhasilan mencapai puncak sangat bergantung pada kondisi cuaca, yang dapat berubah dengan cepat karena letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 03 Mar 2025