Baliview
Deflasi Kota Singaraja Peringkat V Nasional
Denpasar, Balinesia.id – Kota Singaraja menempati urutan ke-5 dari 56 kota di Indonesia yang mengalami deflasi pada bulan Juni 2021. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juni 2021 Kota Singaraja mengalami deflasi sedalam 0,52 persen.
“Pada bulan Juni 2021 Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,05. Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2021 setinggi 0,80 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) tercatat setinggi 2,01 persen,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya, S.Si., M.Si., dalam keterangan pers virtual yang disiarkan dari Denpasar, Kamis (1/7/2021).
Menurut kelompok pengeluaran, Yahya menjelaskan jika deflasi di Singaraja dialami oleh dua kelompok pengeluaran, yakni kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan). Kelompok I tercatat mengalami deflasi sedalam 2,44 persen, sedangkan kelompok VII mengalami deflasi sedalam 0,06 persen.
Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran IV yang terdiri dari perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi setinggi 3,60 persen; kelompok XI yang terdiri dari perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi setinggi 0,57 persen; kelompok III yang terdiri dari perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi setinggi 0,20 persen; kelompok II yang terdiri dari pakaian dan alas kaki mengalami inflasi setinggi 0,08 persen; dan kelompok VI yakni transportasi mengalami inflasi setinggi 0,06 persen.
“Empat kelompok pengeluaran lainnya, yaitu kelompok V (kesehatan); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) pada bulan Juni 2021 tercatat stagnan atau tidak mengalami perubahan,” katanya.
Di Kota Singaraja, komoditas memberikan sumbangan deflasi pada bulan Juni 2021 antara lain, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, nangka muda, kangkung, apel, ikan tongkol, tongkol diawetkan, kol putih/kubis, tomat, pisang, jahe, semangka, rampela hati ayam, kacang merah/joglo, cumi-cumi, sawi hijau, dan salak.
Dari 90 kota yang diukur Indeks Harga Konsumennya, secara nasional ada 56 kota yang mengalami deflasi, sedangkan 34 kota mengalami inflasi. Dua kota di Provinsi Bali, yakni Denpasar dan Singaraja, tercatat sama-sama mengalami deflasi. Hanya saja, deflasi Kota Denpasar sedikit lebih kecil yakni 0,36 persen, yang berada di urutan ke-11 dari 56 kota. jpd