Bali Community
Ciptakan Sentra Baru Kerajinan, Disperindag Bali Gelar Bimtek Pande Besi di Sidan
Gianyar, Balinesia.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali melaksanakan Bimbingan teknis (Bimtek) Desain dan Diversifikasi Produk Pande Besi. Kegiatan digelar di Banjar Sidan Kelod, Desa Sidan, Gianyat yang menyasar sekitar 30 orang perajin pande besi.
Kepala Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Jarta, mengatakan tujuan kegiatan tersebut tiada lain dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas produk serta memperkaya desain dari produk kerajinan, khususnya kerajinan pande besi. Dengan demikian, ke depan diharapkan para perajin dapat menumbuhkan jiwa wirausaha sekaligus menciptakan sentra-sentra baru kerajiinan di Pulau Bali.
Ia menjelaskan, bimtek menekankan bahwa standar mutu produk adalah hal yang mutlak diperlukan dewasa ini ditengah persaingan baik dalam di dalam dan luar negeri. “Standar mutu bukanlah sekadar nilai tambah, tapi juga suatu prasyarat bagi sebuah produk untuk dapat masuk dan diterima pasar,” katanya dalam kegiatan yang berlangsung dari 14-18 Juni 2021 itu.
Semakin tinggi kesadaran konsumen akan pilihan-pilihan suatu produk yang akan dibeli, saat ini menuntut standar kualitas produk yang diproduksi oleh pengrajin. Inovasi-inovasi desain jugua dipelrukan guna meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk. “Hadirkan produk kerajinan yang baik, yang sesuai dengan selera pasar, sehingga produknya mampu bersaing dan mampu meningkatkan pendapatan para pengrajin," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga menyinggung prihal keberadaan daerah-daerah sentra kerajinan pande besi yang sejak dulu memberikan sumbangan esensial bagi pelestarian identitas budaya bangsa. “Produk-produk kerajinan pande besi yang diproduksi seperti alat rumah tangga, pertanian, kegiatan adat, dan keagamaan ke depannya diharapkan mampu diproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar,” imbuhnya.
Salah seorang pengrajin pande besi, Pande Putu Sadia, mengucapkan terimakasihnya terhadap bimtek yang dilaksanakan Disperindah Provinsi Bali. Melalui bimtek tersebut, pande besi yang sudah mampu meproduksi pisau hingga keris itu berhaarao dapat menginovasikan produknya dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
“Contohnya adalah penggunaan resin polyester sebagai gagang pisau yang sebelumnya lebih banyak menggunakan kayu. Ini merupakan inovasi baru yang belum pernah digunakan oleh para pengrajin di Desa Sidan,” tandasnya.
Sementara itu, Mpu Pande Putu Sunarta, seorang perajin keris dari Desa Sidan berharap agar ke depan pengrajin dapat lebih menyeimbangkan antara kemampuan dalam pembuatan berbagai produk dan peningkatan kesejahteraan.
“Saya membuat kerajinan logam ini sudah seperti hobi. Mungkin terlihat sulit bagi orang lain, tapi bagi kami adalah pekerjaan yang disukai. Dan karena itu pula produk pande besi Sidan tidak bisa seketika dibuat secara massal karena masing-masing dibuat secara handmade, dari nol,” jelas Sunarta.
Ia menambahkan, kerajinan logam dari Desa Sidan memiliki ciri khas sendiri dalam karya-karyanya. “Tentu diperlukan inovasi-inovasi baru bagi pande besi di Desa Sidan agar nantinya bisa terus berkembang dan Desa Sidan bisa jadi sentra kerajinan pande besi,” katanya. jpd