Baliview
BKKN Bali Bersama Komisi IX DPR RI Turun ke Desa Sasar Keluarga Berisiko Stunting
Buleleng, Balinesia.id – Sebanyak tujuh keluarga berisiko stunting turut hadir dalam kegiatan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali dalam rangka Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bekerja sama dengan mitra kerja anggota Komisi IX DPR-RI Dapil Bali, I Ketut Karyasa Adnyana, SP di Desa Bukti, Kec Kubutambahan Kabupaten Buleleng pada Rabu (26/7/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana memberikan bantuan langsung kepada ketujuh keluarga berisiko stunting serta kepada masyarakat sebanyak 400 yang turut hadir sebagai peserta sosialisasi.
“Kegiatan Sosialisasi stunting ini sangat penting dilakukan, walaupun secara nasional stunting sudah turun menjadi 21,6 persen dan Bali berada di 8 persen yang merupakan terendah se-Indonesia namun kita terus berupaya untuk menurunkan stunting dengan menyasar langsung memberikan sosialisasi dan bantuan kepada masyarakat khususnya keluarga berisiko stunting” jelasnya.
- Lima Sektor Ini Dukung Penerimaan Pajak di Bali yang Tumbuh 28,84 Persen
- Tidak (Hanya) Antam yang "Dihantam" Kasus
- Tika Pagraky Rilis Lagu "Cening", Diwarnai Haru Penampil dan Penonton
Dijelaskan olehnya bahwa hasil penelitian mengungkapkan bahwa salah satu penyebab stunting adalah pernikahan di bawah umur sehingga ini diharapkan bisa menjadi perhatian yang serius.
“Perencanaan menjadi hal yang sangat penting apalagi menyangkut pernikahan yaitu bagi wanita di usia minimal 21 dan laki-laki di usia minimal 25.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng yang hadir mewakili PJ Bupati Buleleng menjelaskan bahwa Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Buleleng, angka kasus stunting di wilayah Kabupaten Buleleng berdasarkan SSGI mencapai 11 persen sedangkan menurut eppGBM 4,11 persen.
- Ternyata, Ini Penyebab 58 PSN Terancam Mangkrak
- Bank Mandiri: Tingkatkan Keterlibatan dalam Program Bantuan Pendidikan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
- Humpuss Intermoda dan Padoma Global Neo Energi Tekan MoU untuk Layanan Transportasi LNG dari Papua
“Memang angka ini masih di bawah target angka nasional (14 persen) namun masalah stuntuing adalah masalah tumbuh kembang anak yang penyebab masalahnya sangat komplek yang berhubungan dengan meningkatnya resiko kesakitan, kematian. Dan hambatan pada pertumbuhan baik motoric maupun mental” jelas dr.Sucipto,S. Ked.,M.A.P
Untuk itu, lanjutnya Pencegahan stunting yang menyasar berbagai penyebab langsung dan tidak langsung memerlukan kerja sama dan koordinasi lintas sektor di seluruh tingkatan pemerintah, swasta dan dunia usaha serta masyarakat.
“saya tentunya berterima kasih kepada BKKBN Bali dan Komisi IX DPR-RI karena telah bersinergi untuk turun langsung ke masyarakat memberikan sosialisasi sebagai preventif dalam percepatan penurunan stunting dan juga sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Sarles Brabar menambahkan bahwa tujuan kampanye sosialisasi tersebut adalah untuk mempercepatan penurunan stunting sesuai Perpres No. 72/2021, sehingga menghasilkan negara yang memiliki sumber daya manusia berkualitas, menyambut Indonesia Emas 2045 atau kado 100 tahun Kemerdekaan RI.
“Diharapkan melalui kegiatan ini kita tetap bersinergi dimulai dari tingkat desa hingga tingkat provisi unuk selalu berkomitman menurunan stunting sehingga kita mencapai target bahkan bisa menghasilkan ‘zero’ stunting” harap Sarles Brabar. ***