Ekonomi & Pariwisata
Berkaca dari Kasus Penganiaan yang Sedang Terjadi, Simak 13 Tips Memilih Daycare yang Aman
JAKARTA – Baru-baru ini pengguna media sosial dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan kasus penganiayaan balita berinisial K di sebuah tempat penitipan anak (daycare) di Cimanggis, Depok. Penganiayaan tersebut dikabarkan terjadi pada 10 Juni 2024, saat korban berada di daycare.
Salah satu akun postingan media sosial di Kota Depok menarasikan adanya dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap anak, yang diduga dilakukan oleh pemilik daycare di Depok.
Kasus tersebut terungkap ketika orang tua korban mendapati anak mereka demam dan menemukan luka memar di tubuh anak setelah dijemput dari daycare tersebut. Orang tua korban juga menemukan beberapa luka yang tampak seperti bekas tusukan gunting, yang diduga merupakan akibat dari penganiayaan.
- Apakah Mungkin Membeli Rumah dengan Gaji UMR?
- Ini Langkah Cerdas Proteksi Kehidupan Anda dengan Asuransi Uang hingga Hewan
- Mengenal Jenis Asuransi Jiwa dan Manfaat Finansialnya
Peristiwa tersebutt tidak hanya menimpa korban K, tetapi juga beberapa anak lainnya yang mengalami hal serupa. Berdasarkan dugaan penganiayaan tersebut, orang tua korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan tanggapan mengenai kasus penganiayaan balita yang viral di sebuah daycare di Depok. KPAI mengimbau orang tua untuk selalu waspada.
Komisioner KPAI Aris Adi Leksono menyatakan, kasus penganiayaan yang menimpa balita di Depok menunjukkan bahwa ancaman kekerasan terhadap anak dapat terjadi di mana saja dan oleh siapa saja.
Mengenai hal tersebut, bagaimana cara memilih daycare yang aman untuk anak?
Cara Memilih Daycare yang Aman dan Tepat untuk Anak
Berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat memilih untuk menitipkan anak di Daycare:
1. Melakukan Riset
Anda bisa bertanya kepada orang-orang di sekitar tentang pengalaman mereka menitipkan anak di tempat tersebut. Jika mereka pernah menggunakannya, gali lebih dalam mengenai pengalaman mereka. Selain itu, Anda juga bisa melakukan penelitian melalui situs web atau media sosial.
Pelajari dengan cermat setiap informasi yang Anda temukan. Setelah itu, kunjungi fasilitas secara langsung untuk memastikan informasi tersebut sesuai dengan kenyataan. Jika informasi tidak sesuai, lanjutkan pencarian ke fasilitas lain.
2. Memiliki Standar Keamanan yang Baik
Pastikan daycare memiliki standar keamanan yang baik, seperti childproofing (colokan listrik yang tertutup, pagar pada tangga), keamanan makanan, serta penyimpanan dan perawatan mainan yang tepat, dengan pengawasan yang konstan.
Periksa juga apakah bahan-bahan berbahaya dan beracun disimpan jauh dari jangkauan anak. Pastikan tidak ada benda kecil yang tercecer, terutama di area bayi, yang berpotensi menyebabkan tersedak.
3. Memiliki Akreditasi Resmi
Daycare harus memiliki izin resmi dan terakreditasi, serta terdaftar di otoritas yang berwenang. Hal ini memastikan bahwa daycare aman dan dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
4. Lingkungan yang Aman dan Sehat
Sebaiknya, daycare yang Anda pilih memiliki kebijakan mengenai imunisasi, kesehatan anak, dan penggantian popok. Anda juga perlu menanyakan prosedur penanganan keselamatan anak dalam situasi darurat. Anda juga perlu mempelajari informasi yang tercantum dalam lembar kontrak kerja sebelum menandatanganinya.
5. Perhatikan Program Pembelajaran dan Pengembangan
Daycare yang baik harus memiliki ruang yang tertata rapi dan mainan yang sesuai dengan usia anak. Selain itu, tempat penitipan anak harus menawarkan banyak kegiatan, seperti seni, musik, membaca, atau bermain drama.
Aktivitas membaca setidaknya dua kali sehari juga penting. Selain itu, Anda bisa menyiapkan daftar pertanyaan untuk penyedia layanan guna mempelajari lebih lanjut tentang program dan cara merawat Si Kecil.
6. Perhatikan Kurikulum Daycare
Pastikan kurikulum daycare bervariasi dan menarik. Perhatikan bagaimana aktivitas yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan proses belajar anak, serta didukung oleh kemampuan guru yang dapat mendukung hasil belajar anak.
Cek apakah ada program kerjasama antara orang tua dan guru/sekolah untuk menambah pengalaman belajar anak. Selain itu, perhatikan rasio pengasuhan dalam satu kelompok dan hindari memasukkan anak ke daycare yang terlalu ramai.
- Bayi baru lahir-12 bulan: maksimal 6 bayi dalam 1 grup, rasio 1:3
- Toddler usia 13-30 bulan maksimal 8 bayi dalam 1 group 1:4
- 31-35 bulan maksimal 10 anak dalam 1 grup, rasio 1:5
- Preschool/ PAUD usia 3 tahun: maksimal 14 anak dalam 1 grup, rasio 1:7
7. Memiliki Visi Misi yang Sama dengan Orang Tua
Pastikan fasilitas penitipan anak memiliki visi dan misi yang selaras dengan orang tua. Misalnya, mengenai pola asuh anak dan nilai-nilai kesopanan. Selain itu, Anda bisa mendiskusikan program yang ada dengan pihak fasilitas tersebut.
8. Kebijakan dan Peraturan Daycare Tertulis sesuai SOP
Daycare harus memiliki kebijakan dan peraturan yang jelas dan tertulis, serta jadwal aktivitas yang rapi dan teratur. Ini mencakup SOP mengajar, SOP penerimaan dan penjemputan siswa, jadwal makan, serta SOP terkait keamanan dan penanganan situasi darurat.
9. Tanyakan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan
Daycare harus memiliki prosedur yang jelas untuk menangani keadaan darurat, pemberian obat, dan perawatan anak yang sakit. Tanyakan juga mengenai kebijakan vaksinasi dan prosedur penjemputan anak. Misalnya, apakah mereka memiliki daftar orang yang diizinkan menjemput anak dan bagaimana mereka memverifikasi identitas penjemput.
10. Amati Interaksi Staf dengan Anak-Anak
Saat berkunjung, perhatikan bagaimana pengasuh berinteraksi dengan anak-anak. Mereka harus menunjukkan sikap yang hangat, responsif, dan sabar. Jika memungkinkan, kunjungi daycare pada waktu yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang suasana dan interaksi di sana.
11. Tanyakan Jumlah Pengasuh
Sebaiknya, satu pengasuh menangani 3 hingga 4 bayi atau balita. Untuk anak yang lebih besar, satu pengasuh bisa mendampingi 6 hingga 9 anak.
Rasio ini penting untuk memastikan anak mendapatkan perhatian yang memadai, yang mendukung perkembangan sosial dan emosional mereka. Pastikan juga pengasuh benar-benar teliti dalam mengawasi anak-anak.
12. Kualitas Guru dan Pengasuh
Pengasuh memiliki kualifikasi yang tepat dan memiliki sertifikasi dasar untuk menangani anak-anak. Mereka pernah atau sedang mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan anak. Selain itu, perhatikan apakah mereka memiliki kualifikasi pendidikan yang berhubungan dengan psikologi anak atau pendidikan anak usia dini.
Selain itu, tanyakan tentang proses perekrutan, pelatihan, dan pemeriksaan latar belakang staf daycare. Pengasuh seharusnya memiliki pendidikan atau sertifikasi dalam bidang pengasuhan anak dan bebas dari catatan kriminal. Misalnya, mereka harus memiliki sertifikat pertolongan pertama dan CPR.
- Sosok Maryam March Maharani, Pembawa Bendera Indonesia di Upacara Olimpiade Paris 2024
- 10 Penyebab Harga Properti Selalu Mengalami Kenaikan Setiap Tahun
- 6 Tips Mengatur Keuangan dengan Prinsip Syariah yang Efektif
13. Perhatikan Kebijakan Komunikasi
Daycare yang baik akan memiliki sistem komunikasi yang terbuka dengan orang tua. Tanyakan bagaimana mereka memberikan pembaruan harian mengenai aktivitas dan perkembangan anak. Beberapa daycare modern bahkan menggunakan aplikasi untuk membagikan foto dan laporan secara real-time kepada orang tua.
Demikian beberapa tips terkait pemilihan daycare yang aman untuk anak. Semoga tips ini membantu!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 01 Aug 2024