Baliview
Bali Gelar Upacara Mapakelem dan Tabur Bunga bagi Prajurit KRI Nanggala 402
DENPASAR, Balinesia.id - Pemerintah Provinsi Bali menggelar Upacara Mapakelem dan Tabur Bunga untuk menghormati dan mendoakan seluruh awak atau prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur di Laut Bali pada 21 April 2021.
Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menjelaskan, dalam kehidupan beragama masyarakat Bali, sebagai implementasi dari ajaran Sad Kertih, Upacara Mapekelem mempunyai makna untuk memohon kehadapan Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi Dewa Baruna sebagai penjaga samudra.
"Agar semoga kehidupan di laut kita yang berfungsi untuk kehidupan ini berjalan dengan baik," ucapnya.
Upacara Mapekelem dan Tabur Bunga yang bernuansa nasionalisme dan penuh dengan nilai kebhinekaaan ini dipuput secara langsung oleh Ida Pandita Dukuh Tri Budha Nata Giri Nandha serta Tokoh Umat Beragama dari FKUB Provinsi Bali, dan dihadiri oleh Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Bali, Lantamal V Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana dan tokoh masyarakat lainnya.
Koster menyampaikan Upacara Mapakelem dan Tabur Bunga yang kita laksanakan bersama merupakan wujud kepedulian, rasa kasih dan cinta kita terhadap prajurit TNI sebagai sesama umat manusia.
Kata Koster, sebagai keluarga sebangsa dan setanah air seperti yang tersurat dalam Kitab Upanisad yang mengajarkan pemikiran Vasudewa Kutumbakam (kita adalah satu keluarga bumi), Tat Twam Asi (kita adalah bersaudara) yang merupakan aktualisasi nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan nilai-nilai keagamaan untuk mewujudkan kedamaian dan meningkatkan rasa kasih sayang kepada sesama makhluk hidup.
Disisi lain, adanya berbagai bencana khususnya bencana tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402, termasuk Gering Agung Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda dunia, maka semakin menguatkan keyakinan bahwa alam semesta sebagai suatu kesatuan hukum (Satyam, Rtam, dan Dharma) dalam tatanan yang harmonis mesti dijaga kesuciannya dan keseimbangannya, karena manusia tidak dapat lepas dari hukum alam tersebut.
Sebagai penutup, Koster menyatakan atas nama Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh masyarakat Bali, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya 53 prajurit TNI Angkatan Laut di KRI Nanggala 402 dalam melaksanakan tugas di perairan utara Bali.
"Mereka dapat kita sebut sebagai pahlawan, putra-putra terbaik bangsa. Para prajurit yang telah menjalankan tugas mulianya tanpa lelah dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Pengabdian mereka akan terpatri di hati sanubari kita semua. Akhir kata pada kesempatan ini.
“Saya mengajak Saudara-Saudara semua untuk mendoakan yang terbaik untuk awak KRI Nanggala 402, semoga arwah prajurit-prajurit Hiu Kencana tersebut mendapatkan tempat yang terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan,” ucapnya.
Dia mendoakan mudahan melalui Upacara Mapakelem dan Tabur Bunga ini diharapkan mampu membangkitkan energi positif dari alam sehingga vibrasi dari doa bersama ini akan berimbas pada suasana kehidupan yang hening dan damai," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Ke-5, Ibu Megawati Soekarnoputri memberikan penghormatan terakhir kepada 53 Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala 402 yang ditemukan tenggelam di perairan Bali utara pada, Minggu (25/4/2021).
Penghormatan diberikan tidak saja secara doa, namun Megawati Soekarnoputri secara langsung memberikan karangan bunga mawar merah putih yang didesainnya secara langsung dengan berisi moto "Untuk Indonesia Raya, Wira Ananta Rudhiro, Tabah Sampai Akhir" lengkap dengan memuat 53 nama prajurit TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala 402. (roh)