Ekonomi & Pariwisata
Alasan Pribadi, Prestasi Budi Pramantika Pilih Mundur dari Direktur Chief Finance Officer XL Axiata
Jakarta, Balinesia.id - Dengan dalih alasan pribadi Budi Pramantika menyatakan mundur dari jabatan Direktur & Chief Finance Officer (CFO) XL Axiata.
Pihak PT XL AxiataTbk (XL Axiata) resmi menerima pengunduran diri Budi Pramantika selaku Direktur & Chief Finance Officer (CFO) XL Axiata per 6 Maret 2023.
Lantas bagaimana kiprah Budi Pramantika Sebelum menduduki Direktur & Chief Finance Officer (CFO), Budi Pramantika menjabat Direktur Keuangan sejak Oktober 2020.
- “Gajah Mina” Juara Lomba Baligrafi BBB V
- Danau Batur Kembali Diguyur 2.854 Liter Ekoenzim
- Chord Gitar Baru untuk Kamu! 5 Lagu Indonesia Terbaik yang Dirilis Chordtela
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini menyampaikan sederet prestasi kinerja Budi Pramantika selama mengabadikan diri di XL Axiata.
"Sebagai Direktur Keuangan, Pak Budi telah memberikan kontribusi besar terhadap kemampuan XL Axiata dalam menjaga kinerja keuangan," ungkap Dian Siswarini dalam keterangan tertulis Selasa 8 Maret 2023.
Termasuk selama saat masa pandemic Covid-19 yang sulit, serta dalam menghadapi kompetisi industri telekomunikasi yang sangat ketat, melalui penerapan sejumlah kebijakan pengelolaan keuangan.
- Ketua PGRI Jatim Apresiasi Kemendikbudristek Perjuangkan Kesejahteraan Para Guru Honorer
- Ingin Privasi Tetap Terjaga, Begini Cara Mengubah Tampilan Status Online di WhatsApp
- Luar Biasa, Kinerja BRI Di Tangan Duet Sunarso-Catur Catatkan Laba Bersih Rp51,4 Triliun
Berikut sejumlah kontribusi besar Budi Pramantika selama menduduki kursi Direktur Keuangan XL Axiata:
Pengelolaan aset yang optimum. Langkah ini diambil untuk menyikapi tantangan industri telekomunikasi dengan melakukan pengelolaan aset secara maksimal. Semua aset yang dimiliki perseroan, baik uang aset tetap, investasi, sales & lease back hingga capex, semua harus menghasilkan return secara optimal.
Penggalangan dana untuk memperkuat permodalan. Guna membiayai capex, XL Axiata telah melakukan penggalangan dana selain dari pinjaman bank, yaitu melalui penerbitan Bond dan Sukuk, serta Right Issue.
Melalui kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan di tahun 2022 lalu itu, XL Axiata telah berhasil menggalan dana total sekitar Rp 8 triliun.
Masing-masing sebesar Rp 3 triliun melalui Bond dan Sukuk pada September 2022 dengan harga yang sangat kompetitif, dan sekitar Rp 5 triliun melalui Right Issue.
Dana berhasil dihimpun tersebut telah memperkuat neraca dan memungkinkan XL Axiata mempertahankan peringkat AAA nilai investasi yang dimiliki saat ini. Selain itu, keberhasilan ini juga telah menyeimbangkan profil utang perusahaan sehingga lebih siap menghadapi potensi kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Kemudian, trasformasi digital di bidang keuangan. Digitalisasi ini perlu diterapkan di sisi keuangan perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan. Semua proses di finance perlu diubah ke digital dan otomasi. Proses finansial yang dimaksud mencakup business case, proses sourcing, hingga pembuatan kontrak, pembayaran, hingga pembukuan.
Selain itu, pengeloaan biaya yang efektif & efisien, khususnya penerapan operational excellence dan penghematan beban biaya operasional (opex saving).
Kebijakan ini untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan, seperti pengurangan biaya sewa tower, potensi pengurangan beban bunga terkait dengan penerbitan Bond dan Sukuk, serta Right Issue.
Selanjutnya, perseroan akan mengajukan permohonan persetujuan atas pengunduran diri tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham terdekat.
Dian Siswarini melanjutkan, kini, dengan fundamental keuangan yang solid, XL Axiata siap menghadapi tantangan industri di tahun 2023 ini. Untuk itu, manajemen XL Axiata berterima kasih banyak atas kerja keras dan dedikasi beliau bagi perseroan.
Tak lupa Dian Siswarini mendoakan untuk kesuksesan karir Budi Pramantika.
***