Baliview
43 Orang Siswa SD Ambil Bagian Wimbakara Mewarnai PKB Ke-44
Denpasar, Balinesia.id - Sebanyak 43 orang siswa SD ambil bagian dalam Wimbakara (lomba) Mewarnai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44. Lomba dilaksanakan di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Kamis, 23 Juni 2022.
Para peserta datang dari berbagai SD yang ada di Bali. Dari sisi umur, mereka yang ambil bagian berusia di antara 10-13 tahun atau antara kelas IV, V, dan VI sesuai dengan syarat lomba.
Puluhan peserta itu memacu kreativitasnya mewarnai gambar yang sudah disediakan panitia. Hasil karya mereka kemudian dinilai oleh tiga juri antara lain I Made Jodog M.FA, Drs. I Dewa Putu Gede Budiarta S.Sn M.Si, dan Nyoman Dewi Febriyani S.T M.A Ph.D.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/mayoritas-aset-kripto-alami-kemerosotan-nilai-bitcoin-melorot-3-73-persen
- https://balinesia.id/read/investasi-jalan-tol-terpanjang-di-indonesia-capai-rp-56-triliun-hubungkan-gedebage-cilacap
- https://balinesia.id/read/prospektif-seniman-karikatur-di-bali-masih-sedikit
Made Jodog mengatakan ada tiga kriteria yang dinilai antara lain gagasan dan kreativitas, teknik mewarnai, serta kerapian dan kebersihan. Kreativitas dan teknik disebut sebagai satu kesatuan. Peserta dibebaskan mengkreasikan diri mengkombinasikan warna dengan teknik pengaplikasianya ke dalam gambar.
“Para peserta boleh menambahkan bentuk-bentuk yang sesuai dan mendukung gambar tersebut. Pada intinya, pengolahan warna menjadi hal yang sangat mendasar. Bagaimana pewarnaan itu bisa menghasilkan suatu karya yang harmonis. Akan tetapi, kadang-kadang warna-warna yang komplementer itu juga bisa menghasilkan karya yang harmonis dalam penciptaan,” katanya.
Dosen seni rupa murni ISI Denpasar ini melanjutkan, mewarnai memiliki manfaat untuk melatih sensitivitas anak dalam menuangkan warna ke dalam karya seni lukis. Namun, untuk bisa menghasilkan karya yang harmonis, menurutnya penting mengasah sensitivitas dari kecil.
“Kalau bisa dari kecil dilatih sensitivitasnya. Bagaimana dia menyalurkan emosi dan gagasan ke dalam lukisan. Untuk bisa menghasilkan karya yang harmonis, proses latihan itu adalah sesuatu yang melekat, harus dilatih terus,” kata Jodog. jpd