Baliview
3 Hari Pascakenaikan Harga BBM , Permintaan BBM di Denpasar Normal
Denpasar, Balinesia.id - Tiga hari pascakenaikan harga BBM bersubsidi, permintaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Denpasar terpantau normal. Pantauan Balinesia.id pada Selasa, 6 September 2022 terlihat tidak ada antrian yang signifikan dari masyarakat yang ingin mendapatkan bahan bakar, baik roda dua maupun roda empat.
Salah sorang staf pengawas SPBU di Denpasar, Ida Bagus Gede Swandita menyampaikan bahwa permintaan bahan bakar oleh masyarakat Kota Denpasar juga terbilang masih normal. “Penjualan BBM masih tetap normal, seperti biasa dan antrian juga masih sama seperti sebelumnya. Selain itu pengiriman juga masih seperti biasa,” katanya.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/buleleng-arahkan-tjsl-perusahaan-untuk-penanganan-stunting
- https://balinesia.id/read/16-proyek-strategis-nasional-senilai-rp-101-2-triliun-ditargetkan-tuntas-akhir-2022
- https://balinesia.id/read/7-ahli-waris-purnawirawan-dan-wredatama-kodim-1626-bangli-terima-dana-santunan
Terkait dengan skema mendapatkan BBM, Swandita mengatakan jika masyarakat juga sudah mulai menggunakan aplikasi My Pertamina untuk mendapatkan BBM. “Kami juga arahkan masyarakat untuk menggunakan My Pertamina. Kadang ada juga yang kami bantu membuatkan akun, dengan membawa KTP dan KK,” katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi menaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar per Sabtu, 3 September 2022 lalu. Menurut keterangan Presiden Joko Widodo, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak bisa dihindari karena naiknya harga minyak dunia. Kebijakan tersebut disebut sebagai jalan terakhir bagi pemerintah.
Adapun kenaikan harga BBM bersubsidi antara lain, Pertalite dari harga Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter; Solar dari harga Rp 5.150 menjadi Rp 6.800; dan Pertamax dari harga Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. oka/jpd