Baliview
23,48 Persen Penduduk Bali Bekerja pada Sektor Pertanian
Denpasar, Balinesia.id – Sektor pertanian masih menjadi sektor pekerjaan dominan penduduk Bali. Menurut perhitungan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada Februari 2022, sebanyak 23,48 persen penduduk Bali bekerja di sektor pertanian.
“Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2022, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,48 persen, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 21,71 persen, sedangkan sektor industri pengolahan menempati posisi ketiga sebesar 15,32 persen,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya, dalam berita resmi statistik Provinsi Bali yang digelar daring, Senin, 9 Mei 2022.
Kemudian, sektor keempat yang menyumbang lapangan pekerjaan bagi penduduk Bali adalah akomodasi dan makan minum (9,13 persen), disusul sektor konstruksi (6,26 persen); administrasi pemerintahan (4,6 persen); jasa pendidikan (4,04 persen); jasa kesehatan (3,1 persen); jasa keuangan dan asuransi (2,83 persen); transportasi dan pergudangan (2,07 persen); jasa perusahaan (1,55 persen); informasi dan komunikasi (0,72 persen); pertambangan dan penggalian (0,2 persen); treatment air, sampah, dan daur ulang (0,18 persen); pengadaan listrik dan gas (0,13 persen); real estat (0,12 persen); serta sisanya sebesar 4,56 persen lainnya bekerja di sektor jasa yang lain.
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/ntp-tanaman-pangan-dan-hortikultura-bali-pada-april-2022-turun-lebih-dari-2-persen
- https://balinesia.id/read/komoditas-ikan-masih-dominasi-produk-ekspor-bali-pada-maret-2022
- https://balinesia.id/read/menapak-toleransi-di-gunung-tapak
Jika dibandingkan dengan data Sakernas pada dua tahun terakhir, sektor pertanian tampak mengalami pertumbuhan yang konsisten. Pada Februari 2020 tercatat ada 19,43 persen penduduk Bali bekerja pada sektor pertanian, sedangkan pada Februari 2021 tercatat ada 23,25 persen penduduk Bali yang bekerja pada sektor pertanian.
“Jika dilihat perbandingkan distribusi ketiga sektor pekerjaan tertinggi tersebut, pada Februari 2021 ke Februari 2022, hanya sektor perdagangan besar dan eceran yang mengalami penurunan sebesar 0,34 persen poin. Sementara pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen poin dan industri pengolahan mengalami peningkatan sebesar 2,76 persen poin,” kata dia.
Berbanding dengan Februari 2021, tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar pada 2022 adalah industri pengolahan (2,76 persen poin); jasa kesehatan dan kegiatan sosial (0,67 persen poin), dan pertanian, kehutanan, dan perikanan (0,23 persen poin). Sementara, tiga lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan tenaga kerja paling besar adalah sektor transportasi dan pergudangan (-1,54 persen poin); jasa lainnya (-1,43 persen poin); dan sektor perdagangan besar dan eceran (-0,34 persen poin).
Baca Juga:
- https://balinesia.id/read/343-104-orang-hilir-mudik-di-bandara-internasional-i-gusti-ngurah-rai-selama-libur-lebaran
- https://balinesia.id/read/pendaki-tewas-di-puncak-gunung-batur-bksda-itu-pendakian-ilegal
- https://balinesia.id/read/patut-dilestarikan-ini-11-patirtaan-di-batur
Secara kumulatif, jumlah angkatan kerja Provinsi Bali pada Februari 2022 tercatat sebanyak 2,68 juta orang. Jumlah ini meningkat 116,41 ribu orang dibandingkan Februari 2021. Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja adalah sebanyak 2,55 juta orang, meningkat 125,77 ribu orang dibandingkan kondisi Februari 2021.
Pada periode yang sama, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Bali juga mengalami kenaikan sebesar 3,43 persen poin menjadi 77,14 persen. “Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 4,84 persen, turun 0,58 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021. Namun, TPT tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan TPT Bali sebelum pandemi Covid-19 pada Februari 2020 yang tercatat sebesar 1,25 persen,” jelasnya. jpd